Inibaru.id – Bukan hal aneh jika kita melihat Kampung Pecinan yang berisi warga Tionghoa di kota-kota yang ada di Indonesia. Tapi, jika ada Kampung Indonesia di Tiongkok, tentu nggak biasa bukan? Nah, kampung itu beneran ada lo.
Kampung itu bisa kamu temui di Distrik Donghua, Kota Yingde, Provinsi Guangdong. Kalau dari Kota Guangzhou yang merupakan Ibu Kota dari provinsi tersebut, jaraknya sekitar 150 kilometer, Millens.
Keberadaan kampung ini mulai terendus saat acara China-ASEAN Expo ke-18 yang diselenggarakan di Nanning, Provinsi Guangxi pada 10 September 2021 silam. Kala itu, hadir Paviliun Indonesia dengan nuansa merah putih yang sangat kental. Nah, dari paviliun itu, digelar acara pentas seni dengan melibatkan Sanggar Tari Yingde.
Nah, banyak para pengunjung, termasuk yang berasal dari Indonesia keheranan dengan kemampuan warga lokal Tiongkok yang mampu menarikan sekitar 15 tarian tradisional Indonesia.
Kamu tahu sendiri kan, tarian seperti Tari Janger dari Bali atau Badinding dari Tanah Minang sulit untuk dipelajari? Lantas, bagaimana bisa mereka mempelajarinya?
Usut punya usut, para penari itu berasal dari Kampung Indonesia di Yingde. Di sana, setidaknya ada 2.000-an Guiqao Indonesia, istilah bagi orang-orang keturunan Tionghoa yang lahir dan sempat tinggal di Indonesia namun kembali ke Tiongkok. Kebanyakan dari mereka datang ke Tiongkok pada 1960-an dengan terpaksa karena berbagai alasan.
Kalau menurut akun Twitter @CarlZha, salah satu alasannya adalah penumpasan komunisme pada dekade tersebut. Nah, banyak warga Tionghoa pada masa itu yang ternyata dianggap terkait dengan paham tersebut dan akhirnya memilih untuk menyelamatkan diri ke luar negeri.
“Kampung Indonesia di Tiongkok di mana para orang tua masih fasih berbahasa Indonesia. Mereka adalah keturunan Tionghoa-Indonesia yang ‘pulang’ Ke Tiongkok pada dekade 1960-an saat ada penumpasan komunisme. Mereka tetap melestarikan budaya Indonesia sampai ke generasi ketiga,” tulis akun tersebut pada Senin (7/8/2023).
Di kanal YouTube milik Rudy Chen, kamu bisa melihat video tentang kampung tersebut. Sang pemilik kanal sempat berbincang-bincang dengan warga lokal dengan Bahasa Indonesia. Mereka bisa menjawabnya dengan lancar meski logatnya sudah tercampur dengan bahasa lokal.
“Kami ke sini tahun 60-an. Saya masih bisa Bahasa Indonesia dan Jawa. Di sini ada sekolah Bahasa Indonesia,” tutur salah seorang warga lokal yang nggak disebutkan namanya di video tersebut.
Demi merawat budaya Indonesia, salah seorang Guiqao bernama Huang Huilan yang lahir dan besar di Takengon, Aceh sampai mendirikan sanggar budaya.
Dia dan rekan-rekannya juga sering mengadakan festival budaya yang menunjukkan generasi muda sudah mampu menampilkan tarian, nyanyian, dengan kostum khas Indonesia. Bahkan, di sana bukan hal aneh melihat jajanan-jajanan khas Tanah Air seperti klepon, lapis, lemper, wajik, nasi kuning, ongol-ongol, dan lain-lain.
Nggak disangka ya, Millens, ada Kampung Indonesia di Tiongkok. Kalau kebetulan kamu ada di negara tersebut, nggak ada salahnya lo main ke sana. Pasti bakal seru, deh! (Arie Widodo/E05)