Inibaru.id - Makanan penutup atau dessert telah menjadi bagian penting dalam berbagai tradisi kuliner di seluruh dunia. Dari kue-kue manis hingga puding lembut, dessert bukan sekadar pelengkap hidangan utama, tetapi juga sumber kenikmatan yang memberi kepuasan tersendiri. Namun, di balik rasanya yang lezat, ada berbagai hal menarik yang bisa dipelajari tentang makanan penutup.
Makanan penutup sudah ada sejak zaman kuno, meskipun dalam bentuk yang berbeda dari yang kita kenal saat ini. Bangsa Mesir Kuno, Yunani, dan Romawi menikmati camilan manis seperti madu dan buah kering sebagai hidangan penutup.
Seiring berkembangnya teknik memasak dan bahan-bahan seperti gula menjadi lebih mudah diakses, variasi dessert semakin berkembang, melahirkan beragam kreasi seperti cake, es krim, dan cokelat.
Setiap budaya memiliki makanan penutup khasnya. Misalnya, di Prancis terdapat crème brûlée yang kaya akan rasa, sementara di Jepang ada mochi yang kenyal dengan berbagai isian. Di Indonesia sendiri, dessert tradisional seperti kolak, es cendol, dan klepon tetap menjadi favorit banyak orang.
Manfaat Psikologis dan Fisiologis Dessert

Selain memberikan kepuasan rasa, makanan penutup juga memiliki manfaat psikologis. Menikmati sesuatu yang manis bisa merangsang produksi hormon endorfin yang membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. Nggak heran jika banyak orang merasa lebih bahagia setelah menyantap makanan manis.
Dari sisi fisiologis, makanan penutup yang kaya karbohidrat dapat memberikan energi tambahan. Namun, konsumsi yang berlebihan juga bisa berdampak negatif, seperti meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Oleh karena itu, penting untuk menikmati dessert dalam jumlah yang seimbang.
Tren Dessert Sehat
Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pola makan sehat, tren dessert pun mengalami perubahan. Kini, banyak orang mencari alternatif yang lebih sehat seperti es krim berbahan dasar buah, brownies rendah gula, atau puding dari chia seed yang kaya serat.
Penggunaan bahan alami seperti madu, kurma, dan susu nabati juga semakin populer sebagai pengganti gula dan produk olahan lainnya.
Namun, keseimbangan tetap menjadi kunci agar kita bisa menikmati hidangan manis ini tanpa mengorbankan kesehatan. Jadi, apapun pilihan dessert favoritmu, pastikan menikmatinya dengan bijak!
Dessert favoritmu apa nih, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)