Inibaru.id - Dalam dunia penerbangan, ada istilah yang dinamai“ Critical Eleven”, yakni 11 menit paling kritis dalam mengendalikan pesawat. Istilah tersebut banyak disinggung saat peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air pada Sabtu (9/1/2021).
Saat hari penerbangan, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ini dilaporkan baru 4 menit mengudara sebelum hilang dari pantauan radar ATC. Sampai saat ini, tim gabungan masih melakukan pencarian serpihan puing pesawat dan korban di perairan Kepulauan Seribu.
Kasus sama terjadi pada Pesawat Lion Air JT-610 yang juga jatuh beberapa menit nggak lama setelah lepas landas pada tahun 2018 silam. Dalam hal ini, Critical Eleven adalah istilah untuk menjabarkan detik-detik krusial penerbangan, yaitu 3 menit setelah lepas landas dan 8 menit sebelum mendarat.
Dalam 11 menit itu, pilot terus berkomunikasi intensif dengan Air Traffic Controller (ATC). Di 3 menit pertama, pilot harus menstabilkan posisi dan mengontrol kecepatan pesawat, sementara di 8 menit menjelang pendaratan, pilot harus mengurangi kecepatan dan menyesuaikan pesawat dengan landasan pendaratan.
Saking pentingnya Critical Eleven, dalam waktu tersebut nggak boleh ada satu orangpun yang berkomunikasi dengan awak di kokpit, begitupun juga di kabin. Segala aktivitas diminta berhenti untuk sementara dan penumpang diminta duduk di kursi masing-masing dengan mengenakan sabuk pengaman. Ponsel apalagi, harus dimatikan!
Selain itu, meja-meja di sandaran kursi juga harus ditutup, penutup jendela harus dibuka, dan sandaran kursi harus ditegakkan. Hal ini penting demi memudahkan evakuasi jika terjadi masalah.
Bedasar data yang diungkap flightsafety.org, 80 persen kecelakaan pesawat terjadi selama masa Critical Eleven ini. Sementara itu, menurut Worldwide Commercial Jet, kasus kecelakaan terbanyak terjadi saat mendarat, tepatnya ketika pesawat mengurangi kecepatan.
Angka kasus kecelakaan pesawat terbanyak lainnya adalah saat pesawat lepas landas karena butuh waktu lama menyesuaikan kecepatan agar pesawat bisa naik dengan tepat. Jika pesawat akhirnya mengalami kondisi darurat, penumpang hanya punya 90 detik untuk menyelamatkan diri keluar pesawat.
Jika nggak segera keluar, penumpang akan mengalami kekurangan oksigen, risiko tenggelam jika mendarat di perairan, atau nggak bisa bernapas karena terlalu banyak menghirup asap. Ngeri juga ya.
Wah, ternyata Critical Eleven sekrusial itu ya, Millens. Semoga saja kasus kecelakaan pesawat dan transportasi lainnya nggak lagi terjadi di Indonesia. (Ind/IB28/E07)