Inibaru.id - Sembelit adalah masalah umum yang bisa dialami oleh siapa saja, tetapi data menunjukkan bahwa perempuan cenderung lebih sering mengalami kondisi ini dibandingkan dengan laki-laki. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan: mengapa perempuan lebih rentan terhadap sembelit?
Salah satu faktor utama adalah waktu transit asupan makanan pada usus besar sedikit lebih lambat ketimbang laki-laki. Sebab lain yaitu perubahan hormonal yang dialami oleh tubuh perempuan. Dari siklus menstruasi hingga kehamilan dan menopause, fluktuasi hormon dapat memengaruhi gerakan usus.
Hormon yang berubah-ubah dapat melambatkan proses pencernaan dan membuat gerakan usus menjadi lebih lambat, yang pada akhirnya dapat menyebabkan sembelit.
Pola makan juga memainkan peran penting dalam kecenderungan sembelit pada perempuan. Banyak perempuan memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi serat lebih sedikit dalam diet mereka daripada pria. Padahal, serat adalah kunci untuk meningkatkan gerakan usus dan mencegah sembelit. Diet rendah serat atau kekurangan asupan air juga dapat meningkatkan risiko sembelit pada perempuan.
Gaya hidup juga berpengaruh. Perempuan mungkin cenderung memiliki tingkat aktivitas fisik yang lebih rendah daripada laki-laki, yang dapat memperlambat proses pencernaan dan memperburuk sembelit.
Nggak hanya itu, penggunaan obat-obatan juga dapat menjadi faktor. Beberapa obat, seperti opioid atau obat antihipertensi, memiliki efek samping sembelit yang mungkin memengaruhi perempuan lebih dari laki-laki.
Terakhir, kehamilan juga merupakan faktor yang signifikan. Selama masa kehamilan, perempuan mengalami perubahan hormon, peningkatan tekanan pada organ pencernaan oleh rahim yang membesar, dan peningkatan asupan zat besi dari suplemen kehamilan, semuanya dapat berkontribusi pada sembelit.
Meskipun faktor-faktor ini membuat perempuan lebih rentan terhadap sembelit, penting untuk diingat bahwa sembelit dapat memengaruhi siapa saja. Oleh karena itu, penting untuk mengadopsi gaya hidup yang sehat, termasuk diet tinggi serat, minum air yang cukup, dan berolahraga secara teratur, untuk mencegah masalah sembelit.
Jika seseorang mengalami sembelit yang mengganggu, konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut. (Siti Zumrokhatun/E05)