inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Menambal Kekurangan Sistem Peringatan Dini Tsunami
Kamis, 9 Nov 2023 17:21
Penulis:
Inibaru Indonesia
Inibaru Indonesia
Bagikan:
Tsunami menerjang Palu pada 2018 silam. (via Benarnews)

Tsunami menerjang Palu pada 2018 silam. (via Benarnews)

Lantaran sistem peringatan dini tsunami memiliki banyak kelemahan, perlu upaya tambahan untuk memperkuatnya.

Inibaru.id - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menggambarkan tantangan yang dihadapi negara ini dalam sistem peringatan dini tsunami, terutama dalam mengantisipasi bencana tsunami yang dipicu oleh aktivitas non-seismik.

Dalam sebuah webinar bertema "Fighting Inequality for a Resilient Future," Dwikorita menyoroti ketidakmampuan sistem peringatan dini pada tahun 2018 dalam memberikan respons yang cepat terhadap tsunami yang disebabkan oleh aktivitas non-seismik, seperti tanah longsor dan aktivitas gunung berapi.

Dwikorita menegaskan bahwa kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci, terlepas dari kemajuan teknologi dalam sistem peringatan dini. Dia mengakui bahwa masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir yang rentan terhadap tsunami seringkali memiliki keterbatasan dalam mengakses peringatan dini. Oleh karena itu, pendidikan dan kesadaran masyarakat untuk merespons secara efektif sangat penting.

Selain itu, Dwikorita menyoroti pentingnya informasi yang komprehensif dan mudah dimengerti, serta program pendidikan, sebagai langkah penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan.

Dalam konteks kearifan lokal, Dwikorita mencatat bahwa pengetahuan ini dapat mengakomodasi kemampuan masyarakat terpencil dalam mengakses peringatan dini.

"Pengetahuan tentang kearifan lokal dapat secara efektif mengakomodasi kemampuan untuk mengakses peringatan dini bagi masyarakat terpencil. Jadi, kolaborasi antara teknologi dan kearifan lokal dapat memperkuat sistem peringatan dini gempabumi dan tsunami," ujarnya.

Upaya mitigasi dan kesiapsiagaan tsunami harus berlanjut dari generasi ke generasi. (via Benarnews)
Upaya mitigasi dan kesiapsiagaan tsunami harus berlanjut dari generasi ke generasi. (via Benarnews)

Dalam konteks keberlanjutan upaya mitigasi dan kesiapsiagaan tsunami, Dwikorita menggarisbawahi bahwa upaya tersebut harus berlanjut dari generasi ke generasi dan jangan sampai terputus.

Menengok pengalaman di Kota Palu, Sulawesi Tengah, upaya kesiapsiagaan yang dibangun selama beberapa tahun harus dimulai dari awal karena pergantian kepala daerah. Dengan ini, Dwikorita mengingatkan bahwa gempa bumi dan tsunami bisa terjadi kapan saja, dan upaya mitigasi harus tetap berlanjut.

Dwikorita juga memanggil seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama dalam membangun kesiapsiagaan, termasuk akademisi, swasta, LSM, media, dan masyarakat umum. Dia meyakini bahwa kolaborasi ini akan memperkuat sistem peringatan dini, yang pada akhirnya dapat mengurangi risiko yang dihadapi oleh gempa bumi dan tsunami.

Bencana memang bisa "mampir" kapan saja. Maka dari itu, manusia harus bersiap menghadapinya. Semoga pemerintah makin serius melakukan upaya mitigasi dan lainnya ya! (Siti Zumrokhatun/E10)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved