Inibaru.id - Hubungan kerja, asmara, dan pertemanan nggak selalu mulus dan harmonis. Kendati mungkin sudah cukup selektif, terkadang kita masih saja bertemu orang-orang yang suka melakukan gaslighting. Hm, apakah itu?
Gaslighting adalah tindakan manipulatif yang dilakukan seseorang untuk mengontrol orang lain. Lantaran dapat membuat korban mengalami depresi, tindakan tersebut bisa dikategorikan sebagai bentuk kekerasan mental.
Saking lihainya berbohong dan memanipulasi, korban nggak jarang mengalami gangguan psikis, ragu dan nggak yakin dengan dirinya sendiri, hingga memilih menerima kenyataan orang lain.
Pernah mengalaminya? Atau, jangan-jangan saat ini kamu tengah terjebak di dalam hubungan berbumbu gaslighting ini tanpa kamu sadari? Lalu, gimana caranya biar bisa lepas dari pengaruh gaslighter ini?
Perlu kamu tahu, sebagian korban gaslighting umumnya nggak menyadari kalau dirinya sedang dalam buaian ini. Korban-korban tersebut umumnya yang punya empati tinggi, sering meragukan diri sendiri, dan mudah merasa bersalah.
Untuk memanipulasi korban, pelaku biasanya bakal memanipulasi kenyataan dengan membuat cerita karangan dan berusaha semeyakinkan mungkin. Ini membuat korban ragu dan meyalahkan diri sendiri, padahal itu bukan salahnya.
Mencoba Lepas dari Jerat Gaslighting
Nah, untuk bisa lepas dari pengaruh ini, ada baiknya kamu mengetahui tanda-tanda orang yang suka melakukan gaslighting. Apa saja?
1. Lihai Berbohong
Berbohong bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun, bagi beberapa orang yang terbiasa melakukannya, tindakan mengibuli orang lain ini bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan. Bisa karena terbiasa, bukan?
Nah, gaslighter umumnya mahir menutupi kesalahannya dengan berbohong. Kelihaian berbohong inilah yang membuatnya bisa memanipulasi orang dan membuatnya lolos dari dakwaan.
2. Bermain-main dengan Perasaan Nggak Aman
Seorang gaslighter tahu betul titik kelemahan korbannya, termasuk perasaan nggak aman si korban. Dengan begitu, dia akan menyerang habis-habisan untuk menjatuhkanmu.
Pelaku akan sering mengkritik dan memberi komentar pedas untuk menyakiti dan mengendalikan korban. Secara bersamaan, pelaku akan menunjukkan dia pintar dan benar dengan memberi solusi, sehingga korban berpikir sudut pandangnya keliru.
Kalau pun memberi pujian, ini dilakukan pelaku untuk membuat korban masuk ke dalam jebakannya. Ngeri? Banget!
3. Memanipulasi Hubungan
Gaslighters biasanya memanipulasi gimana korban melihat orang-orang penting dalam hidupnya, misalnya dengan meyakinkan kalau pasangannya nggak menyayanginya. Tujuannya, untuk meyakinkan korban, hanya dia yang bisa dipercaya.
4. Memutarbalikkan Fakta
Kemampuan pelaku menutupi kesalahan dengan berbohong kerap dipakai gaslighter untuk memutarbailkkan fakta. Saat pelaku melakukan hal buruk, dia bakal menuduh korban yang melakukan hal tersebut.
Misalnya, pelaku berselingkuh. Untuk menutupi hal ini atau melepaskan diri dari tuduhan, dia bakal menuduh pasangannya yang main serong.
So, gimana cara melepaskan diri dari orang seperti ini? Berilah gaslighter di sekitarmu pelajaran dengan menyimpan semua chat, pesan suara, atau obrolan di telepon dengannya sebagai bukti bahwa kamu benar dan dia salah.
Gunakan bukti-bukti itu sebagai senjata untuk melawan seluruh tindakan manipulatif yang dilakukannya. Bukti ini juga bisa menjadi alasan yang cukup untuk meninggalkannya, bukan? (Kom,Pop/MG41/E03)