Inibaru.id – Salah satu masalah kriminal yang cukup mengerikan dan sering terjadi di AS adalah mass shooting atau penembakan massal yang kerap memakan korban jiwa. Masalahnya, salah satu lokasi "favorit" bagi pelaku penembakan ini adalah di sekolah.
Pasti kebayang kan seburuk apa kondisi suatu sekolah setelah dijadikan lokasi penembakan mematikan? Nah, hal inilah yang digambarkan dengan baik dalam film berjudul The Graduates yang dirilis pada 2023 lalu.
Disutradarai oleh Hannah Peterson, film dengan durasi 87 menit ini dibintangi John Cho dan Mina Sundwall. Kehidupan sehari-hari karakter Genevieve yang diperankan Sundwall jadi inti dari film tersebut.
Genevieve adalah pacar dari Tyler, salah seorang korban meninggal dunia dalam penembakan yang terjadi di sekolahnya setahun sebelumnya. Nggak hanya menyoroti rasa duka dari Genevieve, film ini juga menunjukkan kesedihan mendalam para sahabat yang juga kehilangan Tyler.
Mengatasi Duka yang Sama
Mereka tampak mencoba begitu keras mengatasi rasa duka yang sama atas kehilangan Tyler. Ben, salah satu sahabat Tyler, bahkan sampai pindah sekolah karena nggak lagi mampu melihat berbagai sudut sekolah yang mengingatkannya pada rekan satu tim basketnya tersebut.
Namun, Genevieve nggak bisa melakukan hal yang sama karena dia sudah kelas 12 dan harus mempersiapkan diri masuk kuliah. Guru-gurunya tahu dia masih berduka dan mengalami masalah psikologis sampai membuat nilai-nilainya turun akibat nggak bisa menyelesaikan tugas.

Ayah Tyler, John, yang kebetulan adalah pelatih tim basket sekolah tersebut juga berusaha untuk menyelesaikan tugasnya sebelum satu angkatan Genevieve lulus dan akhirnya bisa pindah ke Houston untuk memulai hidup baru.
Tapi, yang namanya mencoba untuk menata kembali hidup setelah ditinggal orang yang dekat pasti sangatlah berat. Hal inilah yang digambarkan dengan baik dalam The Graduates. Meski nggak ada scene penembakan dalam film ini, kamu bisa melihat betapa mengerikannya kasus ini.
Trauma yang Tidak Mudah Hilang
Potongan gambar yang mencuplik lorong sekolah yang kosong atau karangan bunga yang masih menumpuk meski kasus penembakannya sudah berlangsung setahun lalu menunjukkan kalau trauma dan rasa duka itu masih ada.
“Nggak ada yang tahu bagaimana membicarakan (rasa duka ini),” keluh Genevieve di film tersebut kepada ibunya yang sebenarnya berusaha membantunya.
Untungnya, film ini tahu bagaimana cara menunjukkan kalau kebersamaan, saling membantu, dan tentu saja waktu, pada akhirnya bisa membuat orang-orang yang berduka ini mengatasinya. Rasa sedih memang masih terlihat hingga akhir film. Namun, dibandingkan dengan bagian awal-awal film, para penyintas ini tampak sudah jauh lebih baik dan lebih siap untuk kembali melanjutkan hidup.
Banyak kritikus film yang memuji film ini karena bisa menunjukkan senyata apa trauma dan rasa duka di sekolah yang jadi lokasi penembakan massal. Situs Rotten Tomatoes bahkan mengganjarnya dengan rating 96 persen alias sangat disukai. Sementara Metacritic menilai 77/100, yang berarti berkualitas.
Namun, perlu dicatat, The Graduates adalah film drama denga alur yang cukup lambat, jadi mungkin nggak akan cocok kalau kamu menggemari film aksi laga. Tontonlah saat kondisi badanmu tengah normal atau rileks ya! (Arie Widodo/E10)