Inibaru.id – Zamzuri tertegun lemas saat menonton Timnas Indonesia dikalahkan Australia pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C pada Kamis (20/3/2025) lalu. Apalagi, sebelum akhirnya takluk 5-1, Timnas sudah tertinggal 3-0 saat pertandingan baru berjalan 30 menit.
Mantan pemain Persikota Tangerang pada akhir 90-an yang kini berprofesi sebagai petani di Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang itu masih nggak habis pikir, Timnas yang lebih banyak memegang bola selama pertandingan, justru dipermak habis-habisan oleh lawannya.
“Jujur yang saya takutkan pas Timnas kemarin tiba-tiba ganti pelatih malah beneran kejadian. Ada chemistry yang pasti miss di antara pemain. Biasa main cenderung pragmatis dan bertahan di era STY, lalu ganti cara bermain jadi lebih menyerang gini malah jadi lebih mudah kebobolan,” keluhnya diamini tetangga-tetangganya yang juga ikut nonton bareng sembari menunggu buka puasa tersebut pada Kamis (20/3) petang.
Baginya, Patrick Kluivert terlalu naif dengan strateginya. Menurut pengamatan Zamzuri, pemain Timnas sebenarnya masih belum di level pemain-pemain yang bisa konsisten bersaing dengan tim-tim kuat Asia sehingga seharusnya diminta bermain dengan strategi yang tepat agar bisa menang atau bermain imbang.
“Sederhananya, pas lawan Jepang saja kita kalah telak 4-0. Pemain kita aslinya memang nggak sebagus itu. Makanya Shin Tae-yong dulu pake strategi yang pas agar bisa mencuri hasil imbang atau kemenangan. Kalau pelatih yang sekarang sepertinya belum benar-benar mengenal seberapa kuat pemainnya sendiri atau sekuat apa tim lawan,” lanjutnya.
Sulit Lolos Langsung Piala Dunia 2026
Kekalahan telak ini bikin Indonesia makin menjauh dari peringkat kedua Grup C yang dihuni Australia dengan 10 poin. Arab Saudi bahkan menyalip Indonesia dan nangkring di peringkat ketiga dengan 9 poin. Sementara itu, Indonesia, Bahrain, dan Tiongkok menghuni peringkat 4,5,6 dengan sama-sama meraup 6 poin dari 7 pertandingan.
Andai Indonesia memenangi tiga laga sisa melawan Bahrain, Tiongkok, dan Jepang, poin maksimal Timnas 15. Tapi, di atas kertas, peluang untuk menang hanya ada pada pertandingan melawan Bahrain dan Tiongkok karena digelar di Tanah Air. Jadi, bisa dikatakan, proyeksi maksimal poin Timnas adalah 12.
Australia (10 poin), dan Arab Saudi (9 poin), jelas di atas angin memperebutkan peringkat kedua di bawah Jepang yang sudah nggak terkejar dibandingkan dengan Indonesia.
“Sekarang peluang yang terbuka sepertinya tinggal mempertahankan peringkat 3 atau 4 dan lolos ke putaran keempat. Dari sini mungkin harus ada perbaikan strategi atau cara bermain agar bisa mencuri dua spot sisa lolos ke Piala Dunia 2026 di putaran keempat itu. Kalau masih bermain naif seperti ini, sepertinya harapan untuk lolos sulit,” ungkap Zamzuri.
Yap, meski masih ada peluang, saran Zamzuri sebagai mantan pesepak bola di liga teratas Indonesia ada benarnya. Harus ada perbaikan permainan dan strategi agar impian Timnas Indonesia lolos Piala Dunia 2026 tetap terjaga, setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)
