Inibaru.id – Bagi calon mahasiswa, memilih kampus bukan cuma soal gengsi atau lokasi yang strategis. Ada hal lain yang nggak kalah penting, yaitu seberapa besar peluang lulusannya diterima kerja setelah wisuda. Nah, baru-baru ini lembaga pemeringkatan internasional Quacquarelli Symonds (QS) merilis hasil QS World University Rankings (QS WUR) 2026 pada Juli 2025 lalu, dan hasilnya cukup menarik.
Dari ribuan kampus yang dinilai di seluruh dunia, QS menyoroti lima aspek penting, yaitu Research & Discovery, Learning Experience, Employability, Global Engagement, dan Sustainability. Namun, buat para mahasiswa dan orang tua di Indonesia, aspek Employability alias daya serap lulusan di dunia kerja jadi yang paling disorot.
Dalam indikator ini, QS menilai dua hal utama, yaitu Employer Reputation (reputasi kampus di mata perusahaan) dan Employment Outcomes (kesuksesan karier para alumninya). Kampus yang punya hubungan baik dengan dunia industri biasanya akan lebih unggul, karena lulusannya dianggap siap kerja dan mudah beradaptasi.
Hasilnya? Lagi-lagi, kampus negeri masih jadi primadona. Berdasarkan QS WUR 2026, Universitas Indonesia (UI) menempati posisi teratas dengan skor employability 87,2. Disusul Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan skor 75,9, dan Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan 68,6. Ketiganya konsisten jadi “tiga besar” kampus yang lulusannya paling cepat dapat kerja di Indonesia.
Tak hanya unggul dalam penelitian, ketiga kampus itu juga dikenal aktif menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan dan lembaga internasional. “Lulusan UGM misalnya, biasanya bakal jauh lebih kita pertimbangkan karena punya bekal soft skill dan kemampuan adaptasi yang kuat,” ungkap Indah Sari, HRD di salah satu perusahaan teknologi yang berbasis di Kota Yogyakarta pada Jumat (31/10/2025).
Di luar tiga besar itu, ada Universitas Padjadjaran (Unpad) dan IPB University yang sama-sama mendapatkan skor di kisaran 45-an. Lalu di posisi menengah, Universitas Trisakti menjadi kampus swasta dengan skor tertinggi, yaitu 41,1. Sementara Universitas Brawijaya (UB), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya melengkapi daftar 10 besar.
Meski dua kampus swasta ikut masuk daftar, dominasi kampus negeri menunjukkan bahwa sistem pendidikan publik di Indonesia masih punya daya saing tinggi di pasar kerja. Namun, tren ini juga menandakan bahwa perusahaan kini tidak hanya mencari nilai akademik, tetapi juga melihat kemampuan komunikasi, kreativitas, dan pengalaman organisasi para lulusan.
“Kalau dulu perusahaan fokus pada IPK, sekarang mereka lebih melihat pengalaman dan kemampuan beradaptasi,” tambah Indah.
Bagi calon mahasiswa, daftar ini bisa jadi bahan pertimbangan sebelum menentukan pilihan kampus. Tapi tentu saja, kampus bukan satu-satunya penentu kesuksesan. Lingkungan, jaringan, dan kemauan untuk terus belajar juga berperan penting.
Jadi, kampus mana pun yang kamu pilih, pastikan kamu nggak cuma sibuk mengejar gelar, tapi juga menyiapkan diri untuk dunia kerja yang semakin kompetitif. Karena, seperti kata pepatah, bukan di mana kamu kuliah yang menentukan, tapi seberapa siap kamu setelah lulus. Setuju, Gez? (Arie Widodo/E07)
