Inibaru.id – Pemilik legenda nasi kucing Pak Gik Semarang meninggal dunia. Laki-laki bernama asli Sugijo ini meninggal di usia 74 tahun pada Minggu, (13/2/2022) lalu. Menurut keterangan salah satu putra dari Pak Gik, Purwanto, Pak Gik meninggal pada Minggu siang.
“Bapak nggak adanya (meninggal) di rumah sekitar pukul dua siang,” ujar Purwanto.
Dia juga menambahkan kalau Pak Gik nggak mengalami sakit berat. Sebelumnya, Pak Gik hanya mengeluhkan masuk angin dan keluar keringat dingin.
Sudah Nggak Aktif di Angkringan Pak Gik Selama Tiga Tahun
Meski Nasi Kucing Pak Gik masih eksis dan menjadi tujuan makan warga Kota Semarang, dalam tiga tahun belakangan, Pak Gik sendiri sudah nggak ikut berjualan di lapak yang berlokasi di pinggir sungai Jalan Gajah Mada Kota Semarang itu. Penyebabnya karena patah kaki berat yang dialaminya. Saking parahnya, kakinya bahkan sampai dioperasi dua kali, lo.
Meski merupakan tempat makan sederhana, Angkringan Pak Gik dikenal sebagai salah satu tempat kuliner legendaris Kota Semarang. Bagaimana nggak, angkringan ini sudah ada sejak 1970-an, Millens.
Angkringan ini memiliki jam buka yang sangat unik, yakni baru mulai berjualan pukul 23.00 WIB. Di jam-jam itu, banyak warga yang sudah terlelap. Namun, banyak anak muda yang masih ingin nongkrong sembari minum kopi, teh, atau makan nasi bungkus dan ngemil gorengan. Bahkan, saat baru kali pertama berjualan, Pak Gik baru membuka lapaknya pukul 02.00 WIB dini hari.
“Mengapa buka malam? Dulu awal mulai minuman yang disediakan berupa jahe, ronde, dan teh. Tempatnya sebenarnya biasa, yang bikin unik itu dulu di sekitar sini kan belum ada nasi kucing. Pertama kan di sini,” ungkap Purwanto yang kini jadi pengelola dari angkringan tersebut.
Keunikan lain dari Nasi Kucing Pak Gik adalah menunya yang terdiri dari 16 macam rasa nasi dan berbagai macam gorengan. Di sini, kamu bisa menikmati nasi dengan lauk kering, nasi usus, nasi gudangan, nasi goreng, nasi kuning, dan lain-lain. Kalau soal gorengan, melimpah!
Turut berduka cita atas meninggalnya Pak Gik, sang legenda angkringan di Semarang. Terima kasih sudah menyediakan tempat asyik untuk nongkrong semalaman. (Cnn/IB09/E05)
