inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Lamarannya Ditolak Ayah Gebetan, Begini Balasan Bung Karno pada Noni Belanda Ini
Selasa, 23 Feb 2021 16:00
Penulis:
Inibaru Indonesia
Inibaru Indonesia
Bagikan:
Ilustrasi Soekarno saat berbincang dengan noni Belanda. (Harapan rakyat)

Ilustrasi Soekarno saat berbincang dengan noni Belanda. (Harapan rakyat)

Meski jadi idaman banyak perempuan, ternyata kisah cinta Bung Karno nggak selalu mulus. Soekarno muda pernah ditolak oleh ayah gadis pujaannya saat melamar. Bagaimana kisahnya?

Inibaru.id – Meski terkenal punya banyak istri dan dikagumi perempuan, bukan nggak mungkin Soekarno pernah mengalami penolakan. Hal ini terjadi pada saat Bung Karno naksir dengan seorang noni Belanda namun berakhir pada penolakan.

Saat duduk di bangku HBS (Hogere Burger School), Bung Karno tengah memiliki semangat membara untuk menaklukkan seorang noni Belanda.

Bukan hanya didasari rasa penasaran untuk menjadikan perempuan dari bangsa lain untuk pacar, Bung Karno mendekati noni Belanda tersebut agar cepat mahir bahasa Belanda. Fakta soal kisah percintaan ini dituangkan dalam biografi yang ditulis Cindy Adams.

Soekrno pernah memacari beberapa bule. (Google)
Soekrno pernah memacari beberapa bule. (Google)

Bermodalkan otak cemerlang, wajah tampan, serta penampilan yang percaya diri, Bung Karno dengan mudah mengambil hari para gadis kulit putih. Gadis bule HBS pertama yang jadi kekasihnya bernama Pauline Gobee, anak dari gurunya sendiri.

Gadis bule selanjutnya yang jadi kekasihnya adalah Laura. Mereka berpacaran singkat. Kemudian hati Bapak Proklamator ini direbut oleh putri dari keluarga Raat. Mungkin cinta Bung Karno nggak sungguh-sungguh pada perempuan ketiga ini. Buktinya, namanya saja dia lupa.

Keempat, Bung Karno kepincut Mien Hessels. Bung Karno menggambarkan kecantikan Mien Hessels yang berkulit selembut kapas, berambut ikal mayang, serta berpipi merah mawar. Bahkan Bung Karno yang saat itu berusia 18 tahun tersebut rela mati demi mendapatkan hati pujaannya tersebut.

Ditolak Saat Melamar

Suatu hari, Bung Karno mantap melamar Mien Hessels. Dengan mengenakan busana terbaik serta bersepatu, Bung Karno duduk di kamar, melemaskan lidah. Dia menghafal kata, melatih bicara untuk melamar Mien Hessels menjadi istrinya!

Sempat menggigil ketakutan saat memasuki rumah pujaan hatinya, Bung karno mantap mengungkapkan maksud hatinya di depan ayah Mien Hessels yang tinggi besar tersebut.

“Kamu?! Inlander kotor seperti kamu? Kenapa kamu berani-berani mendekati anakku?! Keluar kamu binatang kotor. Keluar!” Teriak lelaki itu setelah mendengar maksud Soekarno.

Soekarno menyebut pengalamannya tersebut sebagai rahmat yang tersembunyi. (Gesuri)
Soekarno menyebut pengalamannya tersebut sebagai rahmat yang tersembunyi. (Gesuri)

Peristiwa yang membuatnya tercoreng dan terhina tersebut nggak pernah dilupakan Bung Karno sepanjang hayatnya. Dua puluh tiga tahun kemudian saat Perang Dunia II berkecamuk, Bung Karno kemudian telah dikenal sebagai orang berpengaruh bagi kemerdekaan bangsa Indonesia.

Bung Karno kembali bertemu Mien Hessels saat dirinya tengah berjalan-jalan di Jakarta. Bung karno mengarahkan pandangannya pada perempuan tersebut sesaat setelah merasa dipanggil namanya.

“Dapat kau menerka siapa saya?” ucap Mien Hessels.

“Tidak, Nyonya… saya tidak dapat menerka, siapakah Nyonya?” jawab Bung karno.

“Mien Hessels!” ungkap perempuan tersebut sambil terkikik.

"Huhhh! Mien Hessels! Putriku yang cantik seperti bidadari, kini sudah berubah menjadi perempuan mirip tukang sihir, buruk, dan kotor….” ucap Bung Karno sambil memberinya salam dan berlalu pergi.

Dalam hati, Bung Karno menyebut cacian ayah Mien Hessels sebagai rahmat yang tersembunyi. Dia merasa beruntung lamarannya waktu itu ditolak usai melihat penampilan Mien yang sangat berbeda dengan yang dulu.

Buat kamu yang ditolak orang tua gebetan, jangan sedih berkepanjangan ya. Siapa tahu bakal nemu yang jauh lebih baik. Oke, Millens? (Oke/IB27/E05)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved