inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Ketua DPRD Jateng Minta Kendalikan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Nataru
Jumat, 8 Des 2023 15:48
Bagikan:
Ketua DPRD Jateng Sumanto meminta tingginya harga harus segera diantisipasi agar nggak terus naik mendekati Natal dan Tahun Baru. (Dokumentasi DPRD Jateng)

Ketua DPRD Jateng Sumanto meminta tingginya harga harus segera diantisipasi agar nggak terus naik mendekati Natal dan Tahun Baru. (Dokumentasi DPRD Jateng)

Perayaan Natal dan Tahun Baru selalu menjadi momentum naiknya harga-harga bahan pokok. Oleh karena itu, Ketua DPRD Jateng Sumanto meminta pada Pemprov Jateng untuk mengendalikan harga-harga di pasar.

Inibaru.id - Ketua DPRD Jateng Sumanto meminta Pemprov Jateng mengerem kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru. Seperti saat Hari Raya Idulfitri, Natal dan Tahun Baru pun jadi momentum masyarakat berbelanja lebih banyak dari biasanya. Meningkatnya permintaan kebutuhan pokok tersebut membuat harga-harga naik.

Sumanto menuturkan, kenaikan harga-harga kebutuhan pokok menjelang akhir tahun ini seperti sudah menjadi tradisi. Dia menyoroti harga sejumlah komoditas yang naik seperti beras dan cabai.

"Ini sudah menjadi hukum pasar, jika permintaan naik, harga juga akan naik. Permintaan tinggi akibat meningkatnya kebutuhan masyarakat, sementara ketersediaan stok bahan pangan terbatas," ujarnya, Jumat, 8 Desember 2023.

Menjelang Natal dan Tahun Baru ini, harga kebutuhan pokok seperti beras, cabai, telur, minyak goreng, dan daging ayam mulai naik. Harga beras medium dan premium di sejumlah wilayah Jawa Tengah saat ini masih tinggi.

Harga-Harga Mulai Naik

Kenaikan harga beras perlu direm agar kenaikannya nggak terlalu tinggi dan memberatkan masyarakat. (Viva/Pujiansyah)
Kenaikan harga beras perlu direm agar kenaikannya nggak terlalu tinggi dan memberatkan masyarakat. (Viva/Pujiansyah)

Harga beras medium di beberapa daerah berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp10.900 per kilogram. Harga beras medium mencapai Rp13.500 per kilogram. Sementara harga beras premium mencapai Rp15.000 per kilogram, jauh melebihi HET Rp 12.900 per kilogram. Harga beras ini sudah tinggi sejak beberapa bulan lalu akibat dampak kemarau panjang.

Sementara harga cabai di Kota Semarang juga naik menjelang akhir tahun. Harga cabai rawit merah berkisar Rp95 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram. Sementara harga gula pasir sudah mencapai Rp17.000 hingga Rp17.500 per kilogram.

Politisi PDI Perjuangan tersebut meminta kondisi tersebut diantisipasi agar harga tak terus naik mendekati Natal dan Tahun Baru. Dia menambahkan, kenaikan harga beras perlu direm sehingga kenaikannya tak terlalu tinggi dan memberatkan masyarakat. Namun harga beras juga perlu dijaga agar tak terlalu turun sehingga membuat para petani enggan menanam padi.

"Ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Perlu dijaga agar naiknya harga tak terlalu tinggi. Sementara secara stok kita aman karena Jateng menjadi provinsi penghasil beras kedua terbesar di Indonesia," ujarnya.

Antisipasi Kenaikan Harga

Mantan Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar tersebut mengungkapkan jika selama ini sejumlah upaya sudah dilakukan untuk menstabilkan harga beras. Seperti melakukan operasi pasar agar harga beras turun. Selain itu, bantuan beras juga digelontorkan bagi masyarakat kurang mampu.

"Bantuan beras ini juga disalurkan terus menerus. Selain dari Pemprov Jateng, ada juga dari Bulog dan pemerintah pusat," paparnya.

Ia menambahkan, harga cabai di sejumlah daerah saat ini juga naik cukup tinggi. Bahkan harganya ada yang mencapai lebih dari Rp100 ribu per kilogram. Sumanto menyoroti naiknya harga cabai yang kerap menjadi indikator inflasi.

"Cabai ini memang bukan kebutuhan primer, tapi orang terlanjur banyak yang suka sehingga naiknya harga cabai cukup berpengaruh dan menjadi indikator inflasi," katanya.

Menurutnya, masyarakat juga mengantisipasi kenaikan harga cabai yang kerap terjadi. Salah satu caranya dengan menanam cabai sendiri di rumah.

"Kesadaran perlu ditumbuhkan. Misalnya dengan menanam lima pot cabai per rumah sudah bisa memenuhi kebutuhan," ungkapnya.

Sumanto menegaskan, DPRD Jateng akan terus memantau kenaikan harga komoditas pokok menjelang Natal dan Tahun Baru. Menurutnya, hingga saat ini belum ada laporan adanya penimbunan yang menyebabkan harga-harga naik. Ia menilai kenaikan harga komoditas pokok terjadi akibat hukum pasar.

"Ini sudah menjadi hukum pasar, jika permintaan naik, harga juga akan naik. Di Indonesia tradisinya setiap tahun ada dua momentum besar yaitu Lebaran, serta Natal dan Tahun Baru. Ibaratnya orang menabung setahun dibelanjakan di dua momen itu," ujarnya.

Bagaimana kondisi harga bahan-bahan tersebut di daerahmu, Millens? Mengalami lonjakan tajam atau masih bisa dimaklumi? (ADV/Siti Khatijah/E03)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved