inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Kemenkes Dorong Budaya Kerja Berintegritas melalui Spirit Ramadan
Sabtu, 1 Mar 2025 17:37
Bagikan:
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menggelar kuliah umum bertajuk “Spirit Ramadan dalam Percepatan Perubahan Budaya Kerja Kementerian Kesehatan”, Jumat (28/2/2025). (Kemenkes)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menggelar kuliah umum bertajuk “Spirit Ramadan dalam Percepatan Perubahan Budaya Kerja Kementerian Kesehatan”, Jumat (28/2/2025). (Kemenkes)

Dalam acara ini, diperkenalkan dua prinsip kerja, yakni IDOLA yang menekankan integritas dan Gatot Kaca yang mendorong responsivitas serta empati dalam pelayanan kesehatan.

Inibaru.id – Bulan Suci Ramadan menjadi momen yang pas untuk memupuk akhlak yang mulia. Dalam hal ini termasuk menahan diri untuk melakukan tindakan tercela seperti korupsi.

Semangat inilah yang tercetus kala Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menggelar kuliah umum bertajuk “Spirit Ramadan dalam Percepatan Perubahan Budaya Kerja Kementerian Kesehatan” pada Jumat (28/2/2025).

Kegiatan yang diadakan secara hybrid di Auditorium Siwabessy, Gedung Prof Sujudi, Jakarta Selatan, ini menekankan pentingnya integritas, disiplin, dan profesionalisme dalam membangun budaya kerja yang transparan serta bebas dari korupsi.

Dalam acara tersebut, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dr Fitroh Rohcahyanto menegaskan, Ramadan adalah momentum refleksi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memperkuat integritas. Dia memperkenalkan dua prinsip kerja utama yang dapat diterapkan di lingkungan Kemenkes, yaitu IDOLA dan Gatot Kaca.

IDOLA: Fondasi Budaya Kerja Berintegritas

ASN di Kemenkes harus menjalankan tugas dengan penuh integritas dan berani menolak praktik korupsi. (Freepik/pressfoto)
ASN di Kemenkes harus menjalankan tugas dengan penuh integritas dan berani menolak praktik korupsi. (Freepik/pressfoto)

Dr Fitroh menjelaskan bahwa ASN di Kemenkes harus menerapkan prinsip IDOLA dalam menjalankan tugasnya. Prinsip ini mencakup:

- Integritas: Konsistensi antara ucapan dan tindakan.

- Dedikasi: Memberikan pelayanan dengan sepenuh hati.

- Objektif: Netral dan bebas dari kepentingan pribadi.

- Loyalitas: Berorientasi pada kepentingan masyarakat.

- Adil: Nggak memihak dalam memberikan layanan kesehatan.

Dia menekankan bahwa nilai-nilai tersebut harus tertanam dalam setiap aspek pekerjaan ASN, terutama dalam memberikan pelayanan publik yang adil dan transparan. Dengan menerapkan IDOLA, diharapkan lingkungan kerja di Kemenkes semakin profesional dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.

Gatot Kaca: Responsif dan Berempati dalam Melayani

Selain IDOLA, Fitroh juga memperkenalkan konsep Gatot Kaca sebagai filosofi kerja ASN di sektor kesehatan. Gatot Kaca melambangkan prinsip kerja yang responsif, totalitas, komprehensif, dan penuh empati dalam melayani masyarakat.

“Tanpa empati, kita tidak akan mampu memberikan pelayanan terbaik. ASN harus bekerja dengan hati, bukan sekadar menjalankan tugas,” ujar Fitroh.

Dia menegaskan bahwa ASN harus cepat tanggap terhadap kebutuhan masyarakat, terutama dalam situasi darurat di bidang kesehatan.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Prof Dante Saksono Harbuwono menegaskan, budaya kerja berintegritas harus menjadi bagian dari transformasi kesehatan yang sedang berlangsung.

Dia mengutip Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 188 yang menekankan pentingnya menjauhi tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme.

“Pencegahan korupsi bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga budaya yang harus kita bangun bersama. Dengan pendekatan agama, kita tidak hanya memperkuat regulasi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dalam setiap aspek pekerjaan kita,” ujar Prof Dante.

Adapun Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha menambahkan, transformasi internal di Kemenkes merupakan kunci keberhasilan enam pilar transformasi kesehatan. Dia mengatakan bahwa membangun budaya kerja yang transparan dan antikorupsi adalah langkah fundamental dalam meningkatkan layanan kesehatan yang lebih merata dan berkualitas.

Acara ini diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta dari berbagai unit kerja Kemenkes, termasuk rumah sakit vertikal, Poltekkes, Balai Karantina Kesehatan, serta Badan Pengawas Obat dan Alat Kesehatan.

Dengan cakupan yang luas, diharapkan diskusi ini dapat menjadi pemicu bagi seluruh jajaran Kemenkes untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.

Dengan semangat Spirit Ramadan, Kemenkes menegaskan komitmennya untuk nggak hanya memperbaiki sistem layanan kesehatan, tetapi juga membangun ekosistem kerja yang profesional, akuntabel, dan bebas dari korupsi.

Hm, acara semacam ini memang bagus, tapi alangkah baiknya jika pengawasan dari bawah ke atas juga dilakukan. Setuju, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved