Inibaru.id – Nggak hanya kelelahan karena terus berjuang menangani pasien virus corona atau Covid-19 yang jumlahnya semakin meningkat, para tenaga medis juga menjadi yang paling berisiko tertular. Risiko ini kian besar lantaran ketersediaan alat pelindung diri (APD) yang semakin menipis.
Salah satu rumah sakit yang mulai merasakan berkurangnya stok persediaan APD adalah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Yogyakarta. Padahal, di rumah sakit ini terdapat beberapa pasien yang positif terinfeksi Corona.
Sementara, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesi (PB IDI) memastikan bahwa saat ini telah ada 23 tenaga medis yang terinfeksi virus Covid-19 saat merawat para pasien. Salah satu penyebabnya adalah minimnya APD.
“Banyak rumah sakit yang tidak menyediakan APD, sedangkan petugas kesehatan tetap diminta kerja,” ujar Ketua umum PD IDI Daeng M Faqih.
Pada Minggu (22/3) pukul 17.24 WIB, akun Twitter PB IDI @PBIDI juga telah mengunggah nama enam dokter yang meninggal karena terinfeksi virus corona saat menjalankan tugasnya.
Kontras dengan Pernyataan Jokowi
Kekurangan stok APD ini cukup kontras dengan pernyataan Presiden Jokowi pada Kamis (19/3) lalu. Saat itu, Jokowi sudah meminta jajaran pemerintahan untuk memberikan perlindungan maksimal bagi tenaga kesehatan yang menangani wabah virus corona. Para tenaga medis juga dijanjikan insentif khusus karena beban kerja yang meningkat akibat wabah penyakit ini.
“Saya ingin perlindungan maksimal pada para dokter, tenaga medis, dan jajaran di rumah sakit yang layani pasien yang terinfeksi Covid-19,” ucap Jokowi saat itu.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pun langsung menjalankan perintah Presiden Jokowi. Dia meminta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengirimkan pesawat TNI demi mengambil peralatan kesehatan yang dibeli dari Tiongkok. Alat-alat tersebut adalah masker sekali pakai, masker N95, pakaian pelindung, kaca mata pelindung, sarung tangan medis, pembungkus sepatu, termometer infra merah, serta topi bedah.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanggulangan Virus Corona, Achmad Yurianto juga menyebut telah ada 12 juta masker bedah dan 81 masker N95 yang disiapkan demi membantu tenaga medis. Dia meminta institusi di daerah untuk segera mengajukan ke pemerintah pusat jika membutuhkan.
Sementara ini, di media sosial, beberapa warganet juga melakukan penggalangan dana demi membeli APD yang disumbangkan kepada para tenaga medis di berbagai rumah sakit. Cukup banyak pula tenaga medis yang meminta bantuan lewat media sosial karena sudah merasakan kekurangan stok APD.
Ah, semakin sedih! Semoga saja masalah stok APD ini bisa segera diselesaikan agar nggak lagi ada tenaga medis yang menjadi korban, ya Millens! (IB09/E03)