Inibaru.id – Pohon ara menjadi pohon ketiga yang disebutkan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Disebutkan, Adam dan Hawa menutupi tubuh mereka dengan pohon ini saat diturunkan ke bumi.
Setali tiga uang, pohon yang juga disebut tin itu bahkan menjadi salah satu nama surat di Alquran, kitab suci orang Islam. Dalam surat bernama At-Tin tersebut, buah ara dianggap sebagai salah satu buah yang kaya akan manfaat.
Orang Inggris menyebut ara sebagai fig, sedangkan masyarakat Prancis menamainya figue, yang diambil dari nama Latin Ficus carica L. Buah yang berasal dari Asia Barat itu dikenal di Indonesia dengan nama ara atau tin, yang terpengaruh dari bahasa Arab. Apakah yang membuat buah ara begitu istimewa?
Konon, buah ara sudah tumbuh di bumi sejak lama. Peneliti memperkirakan pohon ini sudah ada sejak zaman Neolitikum atau sekitar 5000 SM. Pohonnya juga dikenal sangat tangguh karena bisa bertahan di lingkungan yang kering atau bebatuan, dengan ketinggian beragam mulai dataran rendah hingga tinggi.
Dari segi bentuk, pohon ara tampak unik karena bunga dari pohon berbatang lunak ini nggak tumbuh di cabang pohon, melainkan di dalam buah. Jadi, kalau memakan buah ara, artinya kamu sedang memakan bunga dan bijinya yang padat.
Buah dan biji ara terasa renyah dan nggak keras saat dimakan. Aman dimakan, kok! Rasa buahnya juga manis, dengan tekstur yang cukup empuk. Buah ara bisa dimakan langsung atau menjadi bahan makanan yang dicampur dengan masakan tertentu.
Negara-negara di sepanjang Laut Mediterania adalah habitat utama dari buah ini. Maka, jangan heran kalau kamu menemukan masakan berbahan buah ara. Negara-negara yang kerap menjadikan buah ini sebagai campuran makanan adalah Spanyol, Prancis, Italia, Yunani, dan Turki.
Selain Eropa, buah ara juga sering ditemukan di negara-negara Afrika Utara seperti Maroko, Aljazair, dan Tunisia. Namun, penghasil buah ara paling banyak di dunia adalah Turki, Yunani, serta AS. Nggak hanya buah segar, ara juga dikeringkan sebelum dijual.
Buah ara dipercaya dapat menunda penuaan dan mencegah Alzheimer. Selain itu, buah ini juga disebut mampu mengatasi infeksi pernapasan dan insomnia. Namun, lantaran mengandung cukup banyak gula, sebaiknya kamu nggak terlalu banyak mengonsumsinya, apalagi kalau punya riwayat diabetes.
Itulah keistimewaan buah ara! Pantas saja buah ini disebut dalam Alkitab dan Taurat dan jadi surat di Alquran. Kamu berminat menanamnya di rumah nggak, Millens?(Seh/IB09/E03)