Inibaru.id – Nggak semua calon anggota legislatif (caleg) mampu mendulang banyak suara meski sudah melakukan kampanye dengan maksimal. Hal inilah yang dialami seorang caleg DPRD Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Sayang, bukannya legowo menerima hal ini, sang caleg yang nggak disebutkan nama dan partai pengusungnya ini justru marah besar dan menutup akses dua jalan di Desa Marapokot dan Desa Nangadhero, Nusa Tenggara Timur.
Laman Kumparan, Rabu (24/4/2019) menulis, sang caleg menumpuk pasir dan bebatuan di 10 titik jalanan yang ada di dua desa tersebut. Sebanyak empat titik jalan di Desa Marapokot dan enam titik di Desa Nangadhero ditutup. Padahal, jalan-jalan tersebut adalah akses utama kedua warga desa untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Salah satu titik jalan yang ditutup pasir dan batu. (Florespedia)
Salah satu warga Desa Marapokot Idul Yusuf, menyebut penutupan jalan ini memang dilakukan salah seorang caleg DPRD Nagekeo dari Dapil 1 yang nggak mampu mendapatkan banyak suara.
“Saya kenal baik dengan caleg itu. Mereka yang menurunkan material ini adalah keluarga dari salah satu calon legislatif DPRD Nagekeo,” ungkap Idul.
Sementara itu, Ketua RT 08 Desa Nangadhero Petronela Aso menyebut penutupan jalan ini terjadi pada Selasa (23/4) pukul 17.00 WITA.
“Saat itu kami hanya nonton karena yang menurunkan material lebih dari 10 orang. Mereka itu keluarga dari salah satu caleg DPRD Nagekeo,” terangnya.
Kapolsek Aesesa AKP Ahmad menyebut sudah mendapatkan laporan dari warga terkait penutupan jalan ini. Dia mengaku akan segera memanggil pihak yang menutup jalan di dua desa tersebut.
“Besok saya akan panggil agar orang-orang yang menutup jalan ini menjelaskan. Kalau material buat sumbangan pekerjaan jalan silakan, tapi kalau kecewa karena kalah politik ya saya akan tindak tegas,” ucap Ahmad.
Nggak semua orang memang bisa mengakui kekalahan dengan legowo ya, Millens. Namun, apa tindakan itu pantas dilakukan? (IB09/E04)