Inibaru.id – Kebakaran Gunung Bromo yang terjadi selama lima hari sejak Jumat (1/9/2023) akhirnya padam pada Selasa (5/9) malam. Hal ini membuat beberapa akses masuk wisata ke Bromo yang sebelumnya ditutup kembai dibuka.
Kabar baik ini diungkap langsung oleh Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Jawa Timur Septi Eka Wardhani.
“Kebakaran hutan yang terjadi pada view point Gunung Penanjakan Bromo sudah berhasil dipadamkan. Akses wisata Bromo dari Wonokitri, Pasuruan dan lokasi wisata ke view point Gunung Penanjakan kembali dibuka,” ungkap Septi sebagaimana dilansir dari Cnn, Rabu (6/9).
Septi nggak membeberkan seberapa luas lahan yang terdampak kebakaran di Bromo. Namun, dia memperingatkan semua orang bahwa bencana serupa bisa kembali terjadi karena kemarau panjang diprediksi masih akan terjadi hingga Oktober 2023 nanti.
“Potensi kebakaran lahan dan hutan di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru masih ada. Kami imbau masyarakat, pengunjung, sampai pelaku jasa wisata sebaiknya lebih berhati-hati agar tidak sampai terjadi kebakaran lagi,” lanjut Septi.
Water Bombing Disiapkan untuk Padamkan Gunung Arjuno
Beda dengan kebakaran Gunung Bromo yang sudah berhasil dipadamkan, kebakaran Gunung Arjuno masih belum bisa dikendalikan. Hingga Rabu (6/9) siang, sejumlah tempat wisata di gunung tersebut seperti pemandian air panas Cangar, Batu, dan jalur pendakian di Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo ditutup akibat hal ini.
Tim gabungan dari TNI, Polri, Perhutani, Tahura Raden Soerjo, dan relawan sudah diterjunkan untuk mengatasi kebakaran yang cukup luas tersebut. Hari ini, mereka akan membuat sekat di area Petak 112 Bukti Ratan dan Petak 113 yang masuk wilayah Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
“Kami akan membuat sekat di wilayah yang juga dikenal dengan Budug Asu tersebut,” ungkap Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik, Rabu (6/9).
Nggak hanya proses pemadaman yang dilakukan secara manual, armada water bombing dengan helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga rencananya akan diterjunkan. Armada ini diperlukan mengingat sudah lebih dari 3.910 hektare lahan hangus terbakar di Gunung Arjuno.
“Tapi kami masih komunikasikan lagi dengan pihak Antares. Soalnya sekarang 31 helikopter sedang dipakai untuk menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan dan Sumatera. Kalau ada yang bisa dikirim ke sini, tentu bisa membantu pemadaman,” terang Tenaga Ahli BNPB Heri Setyono sebagaimana dikutip dari Suarasurabaya, Rabu (6/9).
Per Senin (4/9), kebakaran di Gunung Arjuno terpantau terjadi di 156 titik. Setidaknya ada 339 orang yang turun tangan untuk memadamkan api. Semoga saja usaha mereka bisa segera memberikan dampak positif dan kebakaran bisa segera dipadamkan ya, Millens? (Arie Widodo/E05)
