Inibaru.id- Jawa Tengah menjadi provinsi dengan rasio kasus kematian tertinggi akibat virus corona di Indonesia. Berdasarkan data yang dikeluarkan Rabu (8/4/2020), rasio kematian akibat corona di Jawa Tengah mencapai 15,71 persen.
Perhitungan dilakukan dengan cara membagi jumlah kematian termutakhir dengan jumlah kasus positif di suatu daerah/provinsi. Hasil tersebut kemudian dikonversi menjadi persentase. Perhitungan inilah yang menunjukkan Jawa Tengah memiliki rasio kematian tertinggi.
Hingga Rabu (8/4), terdapat 140 kasus positif corona di Jawa Tengah. Sebanyak 104 di antaranya dirawat di rumah sakit. Total, 24 orang telah dinyatakan meninggal. Sementara itu, jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) mencapai 448 orang, sedangkan Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 17.963 orang. Angka tersebut sangat mungkin untuk meningkat bila banyak orang yang mudik ke Jawa Tengah.
Rasio kematian di Jawa Tengah bahkan melebihi Jakarta yang hanya 7,76 persen. Padahal, kasus positif corona di Jakarta yang mencapai 1470 orang adalah tertinggi di Indonesia.
Di atas Jakarta ada Jawa Timur yang memiliki rasio kematian mencapai 8,16 persen. Sementara itu, rasio kematian di Banten sebesar 8,49 persen dan Jawa Barat mencapai 9,59 persen.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Mengimbau Masyarakat Nggak Mudik
Gubernur Jawa Tengah sudah berkali-kali mengingatkan para warganya agar tidak mudik ke kampung halaman dulu. Hal itu dilakukan demi menekan risiko penularan covid-19 di Jawa Tengah.
“Jika panjenengan nekat pulang, itu sama saja membahayakan anak, istri atau suami. Saya tegaskan, panjenengan bisa kehilangan orang-orang yang disayangi termasuk orang tua panjenengan,” imbau Ganjar pada Rabu (8/4).
Nah, Sobat Millens sebaiknya patuh dengan imbauan itu ya. Kalau kamu sedang ada di perantauan apalagi di daerah zona merah, lebih baik nggak mudik. Tunggu keadaan kondusif, barulah nanti pulang ke rumah bertemu keluarga. Tetap sehat, ya! (Kum/IB03/E07)