Inibaru.id – Meski sudah memasuki musim kemarau, Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius di daerah pantura Jawa Tengah. Hanya dalam kurun waktu enam bulan terakhir, ada ribuan orang terkena DBD akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Jika dilihat dari data tahun 2023, dua daerah yang menjadi penyumbang terbesar DBD di Jawa Tengah, yaitu Pati dan Grobogan.
"Khusus di Pati, kasus DBD ada 429 dan tiga orang meninggal," kata Kepala Dinas Kesehatan Pati Aviani Tritanti Venusia Kamis (27/7).
Bahkan kasus DBD di Kabupaten Pati mengalami lonjakan dalam dua tahun ini. Jika pada 2021 tercatat 162 kasus DBD, tahun 2022 angka itu menjadi 911 kasus. Kemudian pada semester satu 2023 ini tercatat 429 kasus dengan tiga pasien di antaranya meninggal dunia.
Diperkirakan, cuaca ekstrem dalam dua tahun terakhir ini yang membuat angka perkembanganbiakan nyamuk cukup tinggi.
"Metode yang digunakan untuk pemberantasan sarang nyamuk yakni fogging (pengasapan) kurang efektif," ucap dia.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jawa Tengah Rahmah Nur Hayati mengatakan DBD masih menjadi ancaman cukup tinggi. Aedes Aegypti bakal semakin ganas bila berada di suhu cuaca yang tinggi, bahkan potensi gigitannya dinilai bisa meningkat hingga tiga atau lima kali lipat.
Mengingat DBD merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian, yuk jaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar untuk melindungi diri serta orang-orang yang kita sayangi, Millens! (Siti Zumrokhatun/E10)
Artikel ini telah terbit di Medcom dengan judul Waspada! Ribuan Warga di Jawa Tengah Terserang DBD.