Inibaru.id - Peredaran berita hoaks memang perlu dikhawatirkan karena bertujuan merugikan masyarakat. Baru-baru ini ada satu postingan di media sosial yang beredar berisi program vaksin Human Papiloma Virus (HPV) kepada anak perempuan bertujuan untuk memandulkan.
Mananggapi hal ini, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril memastikan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah palsu atau hoax.
“Imunisasi HPV sudah dipastikan keamanannya dan pada umumnya tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah pemberian imunisasi,” jelas dr Syahril.
Jika reaksi di lokasi suntikan berupa kemerahan, pembengkakan dan nyeri ringan, hal itu normal dan nggak perlu dikhawatirkan. Biasanya tanda ini muncul satu hari setelah pemberian imunisasi dan dapat berlangsung sampai tiga hari. Selain itu, demam juga bisa muncul.

Sebagai informasi, imunisasi HPV bertujuan mencegah penyakit kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi HPV. O ya, tingkat keberhasilannya bahkan bisa mencapai 100 persen jika diberikan sebanyak dua dosis pada anak perempuan saat berusia 9-13 tahun.
Imunisasi HPV ini menjadi bukti komitmen Indonesia dalam pencegahan kanker serviks. Imunisasi HPV masuk ke dalam program imunisasi sejak tahun ini.
Indonesia nggak sendiri, ada 135 negara yang juga memasukkan imunisasi HPV dalam program imunisasi nasionalnya. Negara-negara tersebut adalah Malaysia, Singapura, Amerika, Inggris, dan Prancis, dan lain-lain.
Di Indonesia, imunisasi HPV diberikan sebanyak dua dosis kepada anak perempuan sebelum lulus SD/MI atau sederajat. Imunisasi diberikan dalam kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) setiap bulan Agustus di sekolah masing-masing.
Hm, setuju banget ya kalau pemberian vaksin ini menjadi salah satu imunisasi dasar untuk anak Indonesia. (Siti Zumrokhatun/E10)