Inibaru.id - Agar terhindar dari berbagai modus kejahatan investasi, literasi dan inklusi keuangan masyarakat perlu ditingkatkan. Nah, inilah yang sedang diupayakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kelompok prioritas yang disasar melalui program edukasi keuangan ini adalah perempuan dan pelaku UMKM.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menjabarkan alasan mengapa perempuan menjadi kelompok yang diutamakan.
Kata dia, perempuan terutama seorang ibu memiliki peran penting dalam keluarga terkait pengambilan keputusan keuangan.
Karena itu, ibu rumah tangga sangat perlu diberikan pemahaman terhadap berbagai produk dan layanan keuangan supaya nggak mudah tertipu investasi bodong.
"Jadi intinya adalah bagaimana membentengi ibu-ibu dengan pemahaman yang cukup, yang kuat. Jadi apapun modus penipuannya, ibu-ibu sudah akan tahu dan bisa melindungi keluarga dari berbagai modus penipuan tersebut," kata Friderica, Senin (21/8).
Friderica juga menyampaikan, literasi dan inklusi bagi perempuan di Indonesia termasuk dalam salah satu sasaran prioritas strategi nasional keuangan inklusif. Ini mencakup semua segmen masyarakat, tapi difokuskan pada kelompok yang belum terpenuhi layanan keuangan formal seperti perempuan berpendapatan rendah, perempuan pekerja, perempuan memiliki atau pemilik UMKM, dan perempuan yang mengurus rumah tangga.
"Saya ingin ibu-ibu tidak hanya terliterasi, tidak hanya terinklusi, tapi juga memanfaatkan produk jasa keuangan untuk memberikan pemberdayaan secara finansial untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga," papar Friderica.
Sebagai informasi, OJK bersama 495 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di seluruh Indonesia telah memiliki sejumlah program pemberdayaan perempuan dan UMKM. Masyarakat dapat memanfaatkannya melalui 35 Kantor OJK di daerah.
Gimana, kamu tertarik ikutan juga nggak biar teredukasi? (Siti Zumrokhatun/E10)