Inibaru.id – Agence France-Presse (AFP), media internasional yang berkantor di Paris, Prancis mengunggah berita tentang “bisingnya” suara azan di Jakarta. Sontak, berita ini pun memicu kehebohan warganet di Indonesia. Apalagi, media ini mengunggahnya dengan judul yang cukup kontroversial.
“Piety or noice nuisance? Indonesia tackles call to prayer volume backlash” adalah judul dari artikel tersebut. Kalau diartikan sih, mempertanyakan apakah suara azan dari masjid-masjid itu sebagai tanda ketakwaan atau kebisingan. Menariknya, disebutkan bahwa ada warga yang komplain dengan hal itu meskipun dirinya adalah muslim.
Salah seorang di antaranya adalah warga Jakarta berusia 31 tahun bernama Rina yang disebut sebagai muslimah oleh AFP. Rina adalah penderita anxiety disorder alias gangguan kecemasan. Suara azan di dekat rumahnya membuatnya kesulitan tidur hingga mual-mual saat makan. Sayangnya, dia nggak berani mengeluarkan protes soal kebisingan suara pengeras suara masjid ini.
“Nggak ada yang berani untuk komplain soal itu di sini,” ungkap Rina.
Bukan soal azan yang dikeluhkan Rina, tapi kebisingan pengeras suara dari masjid yang sering muncul di saat-saat yang baginya nggak tepat. Sebagai contoh, sekitar pukul 03.00 dini hari, pengeras suara sudah dinyalakan sehingga mengganggu waktu tidurnya.
AFP menyebut protes dari warganet Indonesia secara daring sudah cukup banyak bermunculan. Meski begitu, di sisi lain, ada ancaman penistaan agama dari protes ini bisa saja berujung pada 5 tahun penjara. Media ini juga mengungkap kasus pada 2018 lalu di mana seorang perempuan beragama Buddha sampai dipenjara gara-gara memprotes suara azan dari masjid dekat rumahnya yang membuat telinganya sakit.
Selain itu, selebritas Zaskia Mecca juga mendapatkan banyak kritik dari warganet gara-gara melakukan protes yang sama di bulan Ramadan 2021.
Menariknya, Dewan Masjid Indonesia sebenarnya sudah mengeluarkan rekomendasi tata suara di masjid-masjid Indonesia. Bahkan, negara yang dianggap sebagai kiblat muslim dunia, Arab Saudi, sudah membatasi volume pengeras suara yang mengarah ke luar maksimal sepertiganya saja demi mencegah polusi suara.
Nah, di Indonesia yang kabarnya memiliki 750 ribu masjid ini, suara pengeras suara masjid yang lantang masih dianggap sebagai hal yang biasa. Nggak hanya dinyalakan saat azan lima kali sehari, terkadang pengeras suara ini juga dinyalakan untuk hal-hal lainnya yang bisa saja berlangsung hingga berjam-jam lamanya.
Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla sebenarnya pernah mengungkap kalau tata akustik masjid di Indonesia lumayan buruk yang mempengaruhi bisingnya suara pengeras suara. Selain itu, masih ada anggapan bahwa suara azan harus terdengar dari jauh.
Di sisi lain, Ketua Masjid Al Ikhwan Jakarta Ahmad Taufik menyebut kini semakin banyak suara pengeras suara masjid di Jakarta yang semakin pelan agar nggak mengganggu warga sekitar. Apalagi jika masjid berada di dekat rumah sakit.
Soal komplain terhadap pengeras suara masjid yang kemudian mendapatkan kecaman, pengamat UIN Syarif Hidayatullah Ali Munhanif menyebut ada kesalahpahaman pada sebagian masyarakat Indonesia yang menganggap suara dari pengeras suara masjid sebagai syarat keagamaan, bukannya ekspresi budaya.
Kalau kamu sendiri, merasa terganggu dengan pengeras suara masjid, nggak, Millens? (Det/IB09/E05)