Inibaru.id - Hingga kini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah menyelesaikan tahapan rekapitulasi hasil. Proses ini nggak sebentar mengingat ada 823.220 titik Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang terdiri atas 820.161 TPS Dalam Negeri dan 3.059 TPS Luar Negeri.
Nah, di tengah proses yang tengah berlangsung ini, Menteri Komunikasi dan Infomatika Budi Arie Setiadi mengimbau agar masyarakat menerima hasil resmi Pemilu 2024 yang akan diumumkan KPU nanti.
“Tantangan terbesar bukan hanya terletak pada persaingan antarcalon atau partai politik, tetapi juga pada potensi polarisasi masyarakat. Apalagi di ruang publik, belakangan ini banyak beredar narasi mengenai kecurangan hasil Pemilihan Umum 2024,” tutur Menteri Budi Arie usai menghadiri Rapat Redaksi Nasional Pembahasan Isu dan Perkembangan Pasca-Pemilu 2024, di Kantor Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2024).
Dia menginformasikan masyarakat bakal menerima hasil resmi ini selambat-lambatnya pada 20 Maret. Menurutnya, narasi kecurangan Pemilu hanya bakal memengaruhi legitimasi proses Pemilu Serentak 2024.
Padahal, lanjut dia, saat ini, nggak ada lagi batasan ruang dan waktu, terutama di era maya. Alasan lainnya, masyarakat bisa mengunggah semua hasil perhitungan dari setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) sehingga lebih terbuka.
“Seluruh rakyat pun bisa lihat hasil suara dalam Pemilu. Jadi, semuanya serba terbuka mulai dari cara daftar memilih, menghitung rekapitulasi suara, dan lain-lain. Statement dari kawalpemilu.org, sudah jelas bahwa tidak ada kecurangan dalam Pemilihan Umum 2024,” tandasnya.
Untuk itu, dia menegaskan bahwa saat ini Pemerintah berupaya mendukung KPU guna memberi penjelasan kepada semua pihak bahwa pesta demokrasi telah berlangsung dengan baik. Dia beranggapan, masyarakat di akar rumput sudah bisa menerima hasil karena dalam demokrasi kalah-menang menjadi hal yang biasa.
“Ini kan soal harmonisasi, rekonsialisasi sudah terjadi di akar rumput, masyarakat sudah lebih baik. Saya mengharapkan semoga kita rukun kembali, karena Pemilu sudah selesai. Jadi, kita bersatu kembali untuk membangun dan memajukan Indonesia,” harapnya.
Pernyataan ini juga diamini Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong. Dia menyatakan keterbukaan pelaksanaan Pemilu 2024 telah dilakukan oleh KPU sebagai penyelenggara. Apalagi, KPU setiap hari menggelar jumpa pers untuk menyampaikan informasi mengenai pelaksanaan Pemilu.
“Jadi sebetulnya keterbukaan itu sudah terjadi, cuma barangkali statement yang dikutip, terutama di medsos dipotong-potong, sehingga publik tidak mendapatkan secara utuh. Tetapi kalau di media mainstream, saya kira aman-aman saja,” jelasnya.
Namun demikian, Dirjen Usman Kansong juga mendorong media untuk mengambil sumber penyajian berita dari secara mendalam dengan bersumber dari masyarakat akar rumput.
“Ternyata kalau di akar rumput ini kan, orang sudah beraktivitas seperti biasa, orang buka puasa bersama walaupun mungkin pilihan politiknya berbeda-beda di Pemilu 14 Februari 2024 kemarin, tetapi semua berjalan normal seperti biasa,” tandasnya.
Hm, kalau menurutmu pelaksanaan Pemilu 2024 kemarin bagaimana, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)