inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Gula Semut Cilongok Semakin Diminati Pasar Luar Negeri
Selasa, 20 Des 2022 10:16
Penulis:
Inibaru Indonesia
Inibaru Indonesia
Bagikan:
Gula semut Cilongok, semakin diminati pasar ekspor. (Gulakelapakristalcilongok.blogspot)

Gula semut Cilongok, semakin diminati pasar ekspor. (Gulakelapakristalcilongok.blogspot)

Gula semut Cilongok memiliki bentuk yang berbeda jika dibandingkan dengan gula merah atau gula kelapa pada umumnya. Gula ini juga semakin laris di pasar luar negeri. Apa rahasianya, ya?

Inibaru.id – Warga Desa Cilongok, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah tahu betul cara memaksimalkan potensi tempat mereka tinggal. Mereka memproduksi gula semut yang semakin banyak dicari oleh masyarakat.

Saking larisnya produk gula semut yang diproduksi di sana, warga Cilongok kebanjiran pesanan. Hal ini diungkap Kepala Pengelola Dapur Komunal Gula Cilongok Tri Riyanto.

“Pesanan mencapai 15 ton, tapi kita baru bisa memproduksi 8 ton per bulan. Koperasi kami dirikan untuk membuat petani sejahtera, membuat pendapatan ekonominya meringkat. Selain itu, kami ingin nama gula Cilongok semakin baik karena sejak dulu Cilongok memang dikenal sebagai tempat produksi gula berkualitas,” jelas Tri di tempat produksi yang dikelola oleh Koperasi Utama Sejahtera Mandiri Cilongok sebagaimana dikutip dari Gatra, Jumat (23/10/2020)..

Lantas, apa beda gula semut dengan gula merah pada umumnya? Gula semut atau yang juga dikenal dengan sebutan gula kelapa kristal memiliki bentuk bubuk, bukannya gula padat cetakan. Gula ini memiliki daya tahan yang jauh lebih lama dari gula kelapa cetak ataupun gula kelapa cair.

“Gula semut kering dari oven bisa bertahan sampai 3 tahun tanpa mengalami perubahan warna dan dibungkus di wadah kedap udara,” ungkap pemilik UD Sari Manggar Cilongok Nawin Anwar Sodikin sebagaimana dilansir dari Serayunews, Senin (18/12/2022).

Soal adanya embel-embel semut pada namanya, ternyata karena bentuknya yang mirip sarang semut di dalam tanah.

Menembus Pasar Luar Negeri

Proses produksi gula semut Cilongok. (lppslh)
Proses produksi gula semut Cilongok. (lppslh)

Kini, setidaknya ada 400 petani yang berasal dari lima desa di Cilongok yang sudah mengantongi sertifikat produksi gula semut mampu memproduksi 8 ton gula semut setiap minggu. Gula tersebut dipasarkan ke pasar lokal dan diekspor ke negara lain seperti Jepang, Amerika Serikat, Belanda, serta Selandia Baru.

O ya, terkait harga, gula semut dijual dengan banderol Rp14 ribu per kilogram untuk pasar lokal. Sementara untuk pasar internasional, harganya sedikit lebih mahal, yaitu Rp16 ribu.

“Karena harga untuk pasar ekspor lebih tinggi, otomatis bisa membuat penghasilan meningkat. Tapi tentu saja kualitas gula semut harus selalu dipertahankan,” ungkap Ketua Kelompok Banyumanggar Desa Rancamaya CIlongok, Sarwo, Jumat (6/1/2022).

Ada alasan mengapa gula semut sampai laris di pasar luar negeri. Kabarnya, gula ini bisa dikonsumsi oleh mereka yang pengin menurunkan risiko terkena diabetes. Maklum, kadar glikemik gula semut jauh lebih rendah dari gula pasir.

Menurut penelitian yang dilakukan Food and Nutrition Research Institute, terungkap pula bahwa gula semut memiliki kandungan fitonutrien yang bisa mengendalikan kadar kolesterol dan inulin yang menyehatkan pencernaan. Selain itu, ada juga kandungan kalsium tinggi yang bisa mencegah osteoporosis.

Nggak nyangka ya, Millens, produksi gula semut di Cilongok bisa sampai menembus pasar luar negeri. Semoga saja industri gula semut di sana semakin jaya. (Arie Widodo/E10)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved