Inibaru.id – Dalam empat hari, gempa tiada henti mengguncang Lebak, Banten. Gempa mulanya terjadi pada Selasa (23/1/2018) pukul 13.34 WIB dengan pusat berada sekitar 81 kilometer arah barat daya Lebak. Akun Twitter resmi BMKG seperti dikutip dari Cnnindonesia.com menyatakan bahwa kekuataan gempa adalah 6,4 skala richter (SR).
Gempa ini menimbulkan kepanikan hingga warga berhambuan keluar. Di Jakarta, sejumlah pegawai Pemrov DKI, kementerian, dan gedung kerja lainnya menyelamatkan diri. Mereka berdesakan keluar dari gedung dan bertahan hingga 15 menit di luar, sebelum kembali masuk. Nggak kurang dari 1.000 rumah rusak hari itu. Gempa susulan bahkan juga sempat terasa.
Sehari berselang, Rabu (24/1), gempa kembali mengguncang, seperti dilansir dari Detik.com. Kali ini, gempa berkekuatan 5,1 SR mengguncang Lebak pada kedalaman 42 kilometer di bawah permukaan laut. Berbeda dari gempa hari sebelumnya, gempa kali ini nggak terlalu bikin panik. Karyawan kantor lebih banyak yang tetap bertahan di dalam gedung.
Baca juga:
Perawat Terduga Pelaku Pelecehan Tertangkap
Bikin Kaget, Jalan Tol di Amerika Serikat Diguyur “Hujan Duit”
Pada Jumat (26/1), gempa kembali terasa. Masih sama, gempa terasa kuat sampai ke Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Pandeglang. Gempa tersebut berkekuatan 5,2 SR. Sore harinya, sekitar pukul 17.12 WIB, gempa berkekuatan 5,0 SR menyusul gempa sebelumnya.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan gempa terasa lemah di Lebak.
“Gempa dirasakan lemah selama 3 detik dan masyarakat tidak panik,” jelasnya.
Secara keseluruhan, BNBP menyatakan, lebih dari 53 gempa susulan sudah terjadi sejak Selasa. Dampaknya cukup berat pada 73 kecamatan dan sembilan kabupaten/kota di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Sebanyak 2.760 unit rumah rusak. Nggak cuma rumah, sekolah dan masjid pun turut rusak.
Tercatat, sebelas orang juga luka-luka akibat gempa. Satu orang meninggal akibat serangan jantung saat sedang memperbaiki atap genteng rumah.
Baca juga:
Demam Selamat Pagi, Jutaan Ponsel “Hang”
Dihujat Netizen Indonesia Karena Masa Lalunya, Maria Ozawa Mengaku Sedih
“Korban kaget dan jatuh, kemudian pingsan, akhirnya meninggal dunia,” kata Sutopo.
Kabar ini menyisakan duka dan kekhawatiran seluruh masyarakat Indonesia. Sejumlah bantuan telah mengalir. Relawan-relawan pun turun tangan. Yuk, doakan semoga dampak gempa ini lekas tertangani, Millens. (AYU/GIL)