Inibaru.id - Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang banyak diderita orang. Rupanya hal tersebut berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan.
Ya, beberapa waktu lalu, BPJS Kesehataan menyoroti sederet penyakit katastropik yang membutuhkan biaya pengeluaran paling besar. Salah satu penyakit tersebut adalah hipertensi.
Penyakit tekanan darah tinggi, menurut Direktur BPJS Kesehatan Ghufron Mukti merupakan penyakit yang bisa dicegah. Hanya saja, masyarakat Indonesia sulit meninggalkan pola makan tertentu, seperti asupan garam yang tinggi. Akibat kebiasaan tersebut, angka hipertensi di Indonesia mencapai 30 persen.
“Kalau seperti penyakit hipertensi sebetulnya bisa dicegah. Sebetulnya hipertensi itu tergantung. Tapi intinya, secara umum harus mengurangi garam. Kalau bisa, masyarakat dianjurkan jangan makan garam terlalu banyak. Masyarakat kita itu kalau garamnya tidak banyak, tidak puas, tidak lezat. Jadi garamnya harus banyak," bebernya dalam workshop BPJS Kesehatan 2022, Bali, Rabu (12/10/2022).
“Masalahnya lagi-lagi, menurut survei, angka hipertensi kita itu sekitar 30 persen. Bayangkan, artinya 3 dari 10 orang itu hipertensi. Sekarang kita hitung di sini ada berapa? 200 orang? Ini artinya 60-an orang hipertensi. Cuma tahu atau nggak, diperiksa atau nggak. Itu bisa dikendalikan dengan olahraga teratur, istirahat yang cukup," imbuh Ghufron, dikutip dari Detik, Kamis (13/10).
Hipertensi yang diderita seseorang bisa merembet pada komplikasi kesehatan lainnya, lo. Sebagai contoh, jika ada seseorang terkena diabetes mellitus dan sebelumnya memiliki riwayat hipertensi, maka dia beresiko terkena gagal ginjal.
Hindari Pemakaian Minyak Goreng Berulang Kali
Agar hal itu nggak semakin membahayakan diri, mari kita mulai menjaga kesehatan, yuk! Bagaimana cara menghindari hipertensi terutama di usia milenial seperti kita? Ya, selain mengurangi garam, kita juga harus mengurangi minyak goreng.
Kebiasaan menggunakan minyak goreng yang sama berulang kali selain sebabkan hipertensi juga beresiko memicu penyakit lain, salah satunya kanker.
“Bagaimana orang Indonesia, mohon maaf, sering jajan dan jajannya itu gorengan. Gorengan minyaknya bisa untuk goreng 30 kali," beber Ghufron lebih lanjut.
“Kurang sehat. Karena itu karsinogenik. Minyak jelantah berulang kali tapi ya enak juga. Itu susunan kimiawinya sudah berubah. Itu karsinogenik, artinya kalau kebanyakan menimbulkan kanker. Bisa nggak dicegah? Ya bisa, jangan makan terlalu banyak," pungkasnya.
Nah, kalau kamu sendiri sudah siap menjaga jarak dengan gorengan belum, Millens? Ada kok gorengan yang lebih sehat, yaitu dengan membuat sendiri. Jangan malas untuk membuat sendiri makanan yang kita makan, ya! (Siti Khatijah/E07)