Inibaru.id - Jogging atau lari-lari kecil sekarang ini sudah menjadi pilihan banyak orang untuk meningkatkan kebugaran fisik. Kamu bisa mengagendakan jogging sekali, dua kali, bahkan setiap hari dalam seminggu. Lokasi jogging juga nggak pakem karena bisa kamu lakukan di mana saja.
Tapi, jika ingin nyaman, fokus, penuh konsentrasi, dan kecepatan lari bisa terjaga, maka kamu bisa memilih berlari di lintasan atau trek, Millens. Lari di lintasan membuatmu nggak perlu memelankan kecepatan karena kondisi lalu lintas atau merunduk karena batang-batang pohon dan rintangan lainnya.
Baca Juga:
Sehat Mana, Jogging atau Jalan Kaki?Namun, perlu kamu sadari bahwa lintasan bukan dirimu seorang yang menggunakannya. Maka dari itu, ada beberapa etika berlari yang mesti kamu tahu sehingga nggak mengganggu kenyamanan orang lain. Apa saja sih etika berlari di trek yang harus kamu patuhi?
1. Berlawanan Arah Jarum Jam
Aturan yang satu ini termasuk yang paling penting. Kamu harus mengelilingi trek berlawanan arah jarum jam. Meski trek sedang kosong, kamu tetap nggak disarankan untuk berlari searah jarum jam. Kalau di tengah kamu lari ada pelari lain yang datang, mereka bakal kebingungan dengan arah larimu yang kurang sesuai dengan etika.
2. Di Jalur Paling Dalam
Trek lari memiliki banyak jalur yang bisa saja membuatmu bingung. Ternyata etika lari di lintasan yang tepat adalah berlari di jalur yang paling dalam. Jalur terdalam memang dirancang untuk dipakai berlari.
Jalur paling dalam adalah jalur paling kiri jika kamu berlari berlawanan dengan arah jarum jam. Kalau ingin berjalan sejenak untuk istirahat, kamu disarankan menggunakan jalur yang lebih di luar.
Lalu bagaimana kalau jalur paling dalam sudah penuh dan kamu mau lari lebih cepat? Kamu boleh menggunakan jalur yang kedua atau ketiga yang mungkin lebih sepi.
3. Sadari Kemampuan Diri Sendiri
Biasanya, jalur 1 dan 2 atau jalur yang paling dalam digunakan untuk melatih kecepatan. Jadi nggak heran kalau kedua jalur itu diisi para pelari cepat. Jalur 3, 4 dan 5 juga diperuntukkan bagi pelari cepat hingga sedang.
Nah, kalau kamu mau lari santai dengan kecepatan lebih lambat dari pelari kebanyakan yang ada di trek saat itu, maka disarankan menggunakan trek 6, 7 dan 8. Ini berlaku kalau trek lagi ramai dan memang banyak pelari di trek berlatih sesuai etika. Pilih jalur yang sesuai dengan kemampuan lari, jangan memaksakan di luar kemampuan dan malah mengganggu pelari lainnya!
4. Jangan Berhenti Tiba-Tiba
Berhenti tiba-tiba dianggap salah karena berpeluang mengganggu pelari yang lain. Semua jalur di trek dirancang untuk orang yang bergerak, bukan untuk diam saja.
Saat tubuh terasa lelah atau sakit dan harus berhenti, pastikan kamu menepi dulu ke luar trek. Dengan begitu, kamu nggak akan mengganggu pelari lain. Penting untuk menghargai pelari lain dan menjaga kondisi trek supaya tetap nyaman.
5. Nggak Mendengarkan Musik dengan Suara Keras
Boleh saja berlari sambil memakai earphone untuk mendengarkan musik atau podcast favorit, asalkan volume-nya nggak terlalu keras. Jangan sampai saking kerasnya, kamu nggak bisa mendengar apa yang terjadi di sekitar.
Nggak sulit menjunjung tinggi etika lari di lintasan kan, Millens? Dengan tetap menghargai aturan berlari, maka kamu bisa tetap nyaman berlari di tempat yang mumpuni, mendapatkan kebugaran tubuh sesuai harapan, tanpa mengganggu kepentingan orang lain. (Siti Khatijah/E07)