inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Ekspor Daun Pakis dari Gunung Sumbing Magelang Capai 20 Ton Per Tahun
Selasa, 20 Sep 2022 09:00
Penulis:
Inibaru Indonesia
Inibaru Indonesia
Bagikan:
Daun pakis laris diekspor ke Jepang dan Australia. (Pexels/Antoni Shkraba)

Daun pakis laris diekspor ke Jepang dan Australia. (Pexels/Antoni Shkraba)

Daun pakis yang sering nggak kita acuhkan di kebun-kebun atau hutan ternyata laris manis di pasaran. Para petani dari Gunung Sumbing Magelang bahkan bisa mengekspornya ke Jepang dan Australia sampai 20 ton per tahun, lo.

Inibaru.id – Siapa sangka, daun pakis yang sering tidak diacuhkan di kebun-kebun atau hutan ternyata bisa jadi sumber penghasilan petani di kawasan Gunung Sumbing Magelang, Jawa Tengah. Soalnya, tanaman ini bisa diekspor ke Jepang dan Australia dengan jumlah yang nggak main-main, yaitu mencapai 20 ton per tahun!

Hal ini diungkap oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, Jawa Tengah, Turhadi Noerachman sebagaimana dilansir dari Berita Magelang, Jumat (16/9/2022).

“Nggak kita sangka. Ternyata daun pakis atau fern leaf ini ternyata laris diekspor ke Jepang dan Australia,” ungkap Turhadi saat mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Akselerasi Ekspor (Standar Produk Pertanian Berorientasi Ekspor) di Wisma Sejahtera Magelang, Jumat (16/9/2022).

Sementara itu, sebagaimana dikutip dari Kompas, Sabtu (17/9/2022), Turhadi menyebut sejak 2020, ekspor daun pakis dari Gunung Sumbing Magelang ke Jepang dan Australia rutin dilakukan sekali atau dua kali tiap bulan. Jumlahnya mencapai 18 sampai 20 ton per tahun.

“Daun pakis ini biasanya untuk hiasan di Jepang. Pengiriman ke negara ekspor tergantung ketersediaan komoditas, mereka mau berapa pun jumlahnya,” ungkap Turhadi di acara yang sama.

Daun pakis bisa dijadikan tanaman hias. (Kompas/Ika Fitriana)
Daun pakis bisa dijadikan tanaman hias. (Kompas/Ika Fitriana)

Nggak hanya daun pakis, Kabupaten Magelang juga punya komoditas lain yang laris diekspor ke luar negeri. Komoditas-komoditas tersebut adalah buah salak dari Kecamatan Srumbung, kopi, kentang, porang, serta beras organik.

Khusus untuk salak, peminatnya ternyata juga nggak hanya dari luar negeri. Memang, ekspor ke Kamboja per minggunya cukup banyak, yaitu mencapai 6 ton. Tapi, mall dari berbagai penjuru wilayah Indonesia juga memesan salak dengan jumlah yang sama dari Kabupaten Magelang.

Sementara itu, untuk beras organik, Kabupaten Magelang dianggap sebagai sentra produksi dari bahan pangan ini. Soalnya, luasan lahan penanamannya cukup besar, yaitu 920 hektare. Hasil produksinya pun cukup tinggi, yaitu 8.900 ton per tahun.

Salah satu jenis beras organik dari Kabupaten Magelang yang laris di luar negeri, khususnya Eropa adalah Mentik Wangi yang berasal dari Sawangan, Dukun, Grabag, dan Bandongan.

“Produk organik itu sekarang banyak diminta pasaran. Makanya kita terus dorong agar semakin berkembang,” pungkas Turhadi.

Melihat larisnya daun pakis dan sejumlah produk pertanian dari Kabupaten Magelang, sepertinya cukup menjanjikan untuk dicoba, ya, Millens? (Arie Widodo/E05)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved