Inibaru.id – Kesulitan mencari korban bencana di wilayah perkotaan yang acap terhalang puing-puing bangunan agaknya akan segera teratasi berkat temuan serangga sibernetik buatan Mochammad Ariyanto ini.
Belum lama, Dosen Departemen Teknik Mesin Universitas Diponegoro (Undip) Semarang tersebut berhasil menyelesaikan inovasi di bidang hybrid robot berbasis serangga (cyborg insects) untuk misi pencarian dan penyelamatan korban bencana di wilayah perkotaan.
Seperti diberitakan Asia Research News, serangga sibernetik ini dibuat dengan mengembangkan dua sistem navigasi yang lebih adaptif untuk lingkungan yang kompleks. Kemampuan ini melebihi temuan sebelumnya yang sebatas bergerak pada lingkungan datar.
Hal ini tentu bagus, karena robot tersebut bisa diproyeksikan untuk menjalankan tugas yang lebih menantang, termasuk inspeksi lokasi pasca-bencana, mengidentifikasi pekerja penyelamat korban dalam kondisi ekstrem, dan menjelajahi lingkungan sempit seperti pipa dan reruntuhan bangunan.
Pengembangan yang Lebih Luas
Untuk manfaat yang lebih luas, serangga sibernetik ini juga bisa dikembangkan lebih luas untuk penjelajahan di lingkungan rendah oksigen seperti eksplorasi laut atau luar angkasa. Selain itu, robot mini tersebut juga bisa diarahkan untuk mengakses situs warisan budaya yang sensitif yang dilarang dijamah manusia.
Serangga sibernetik ini telah diuji di laboratorium dengan sirkuit sederhana yang memanfaatkan perilaku alami serangga seperti merayap di dinding, memanjat, serta berjalan di permukaan berpasir dan berbatu. Hasilnya, ia menunjukkan potensi untuk keperluan pengintaian dan eksplorasi di lokasi bencana.
Penelitian kolaboratif ini dibiayai Moonshot RND, pemberi pendanaan penelitian bergengsi di Jepang. Selain serangga sibernetik, penelitian Ariyanto juga menghasilkan publikasi bersama yang di antaranya telah diterbitkan di jurnal kenamaan dunia Soft Robotic.
Karena manfaatnya yang begitu besar di masa depan, temuan tersebut juga telah diberitakan oleh lebih dari 20 media massa internasional termasuk NHK Jepang pada channel pendidikannya.
Profil Mochammad Ariyanto

Sedikit informasi, Mochammad Ariyanto PhD adalah "produk" asli Undip yang menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik pada 2010 dan Magister Teknik pada 2013 di kampus negeri kenamaan di Semarang tersebut. Karier keilmuannya di Jepang dimulai saat dia mengambil program doktor di Osaka University.
Ariyanto menyandang gelar doktor di salah satu universitas terbaik di Negeri Sakura itu pada Maret 2024. Selama di sana, dia pernah menjadi penyelenggara sekaligus pembicara dalam IEEE Conference on Cyborg and Bionics di Nagoya, Jepang.
Nggak tanggung-tanggung, dalam konferensi yang dihadiri beberapa ilmuwan top dunia, termasuk para peneliti dari MIT (AS), University of Tokyo (Japan), TU Muenchen (Jerman), lelaki bersahaja ini meraih Best Presentation Award.
Karena prestasinya, Ariyanto sempat ditawari untuk menjadi full time lecturer di Osaka University, tapi pada akhirnya memilih kembali dan mengembangkan ilmunya di Indonesia; meski tetap menjadi profesor tamu di Departemen Teknik Mesin di universitas tersebut selama April 2024-Januari 2025.
Dikembangkan di Indonesia
Teknologi serangga sibernetik hasil temuan Ariyanto dibuat untuk mengatasi permasalahan di Jepang yang rawan bencana gempa. Namun, Ariyanto mengungkapkan, tentu saja temuannya ini punya potensi untuk diadaptasi dan dikembangkan di Indonesia yang juga rawan bencana seperti gempa, longsor, dan banjir.
"Kami akan mengembangkan teknologi serupa di Undip, tapi diaplikasikan pada hewan lain seperti burung, ikan, atau hewan lain," ujarnya. ”Selain diaplikasikan pada hewan, saya juga akan mengembangkan teknologi robotika ini manusia, seperti tangan bionik dan eksosksleton yang tentu akan bermanfaat bagi manusia sehat atau pasien dengan disabilitas."
Sementara itu, Rektor Undip Prof Dr Suharnomo SE MSi mengaku bangga dan sangat mengapresiasi pencapaian Ariyanto tersebut. Selain karena temuannya dalam bidang mitigasi bencana itu, prestasi itu juga membuka peluang kerja sama lain antara Undip dengan Osaka University.
“Apa yang dilakukan Dr Mochammad Ariyanto sangat mendukung tagline 'Undip Bermartabat, Undip Bermanfaat'. Kami mendukung riset yang dapat menjawab tantangan global dan memberikan solusi nyata. Semoga bisa dikembangkan di Undip dan bermanfaat bagi masyarakat,“ tandasnya.
Hasil temuan yang menarik ya, Millens? Semoga bisa segera dikembangkan di Undip, utamanya untuk percepatan mitigasi bencana, meski nggak menutup kemungkinan untuk manfaat yang lebih luas. (Siti Khatijah/E07)