Inibaru.id - Hari Hak Asasi Manusia Sedunia diperingati setiap tanggal 10 Desember untuk menghormati deklarasi penting yang menjadi tonggak dalam sejarah peradaban modern: Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights/UDHR).
Ngomong-ngomong, dokumen ini diadopsi oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 10 Desember 1948 di Paris, Prancis.
Deklarasi tersebut muncul sebagai respons terhadap pengalaman buruk umat manusia, terutama selama Perang Dunia II, ketika pelanggaran hak asasi manusia terjadi secara masif.
Tragedi kemanusiaan tersebut mendorong dunia untuk membangun landasan bersama yang melindungi hak-hak dasar setiap individu, terlepas dari kebangsaan, warna kulit, agama, atau status sosial.
Lahirnya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
Setelah Perang Dunia II, komunitas internasional merasa perlu membangun kerangka kerja universal yang mengakui hak asasi manusia sebagai fondasi perdamaian. Proses penyusunan UDHR dimulai pada tahun 1946 oleh Komisi Hak Asasi Manusia PBB yang dipimpin oleh Eleanor Roosevelt, seorang aktivis kemanusiaan asal Amerika Serikat.
Proses ini melibatkan perwakilan dari berbagai negara dengan latar belakang budaya, agama, dan politik yang berbeda. Setelah lebih dari dua tahun diskusi, akhirnya deklarasi ini diadopsi dengan suara mayoritas. Dari 58 negara anggota PBB saat itu, 48 negara mendukung, sementara delapan abstain, termasuk Uni Soviet dan Arab Saudi.
Deklarasi ini mencakup 30 pasal yang menegaskan hak-hak dasar seperti hak atas kehidupan, kebebasan, keamanan, pendidikan, pekerjaan, kebebasan berekspresi, serta perlindungan dari penyiksaan dan diskriminasi.
Peringatan Hari Hak Asasi Manusia
Hari Hak Asasi Manusia Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 1950, setelah Majelis Umum PBB mengeluarkan Resolusi 423 (V). Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penghormatan terhadap hak asasi manusia dan menegaskan komitmen pemerintah di seluruh dunia untuk melindungi hak-hak tersebut.
Setiap tahun, tema peringatan Hari Hak Asasi Manusia disesuaikan dengan isu-isu global yang relevan. Contohnya, tema tahun 2023 adalah “Dignity, Freedom, and Justice for All” yang menyoroti pentingnya nilai-nilai dasar ini di tengah tantangan global, seperti konflik, ketidaksetaraan, dan perubahan iklim.
Hak Asasi Manusia di Indonesia
Indonesia turut mengakui pentingnya perlindungan hak asasi manusia dalam konstitusi negara. Pasal 28 UUD 1945 memberikan jaminan atas kebebasan dan hak-hak dasar warga negara. Namun, implementasi hak asasi manusia di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk kasus diskriminasi, pelanggaran hak perempuan dan anak, serta kebebasan berekspresi.
Melalui peringatan Hari Hak Asasi Manusia, masyarakat diajak untuk merefleksikan pentingnya menghormati hak asasi, baik di tingkat individu, nasional, maupun global. Hal ini mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki hak untuk hidup bermartabat dan merdeka dari segala bentuk penindasan.
Hari Hak Asasi Manusia Sedunia adalah momentum untuk menegaskan kembali komitmen universal terhadap keadilan, kesetaraan, dan perdamaian. Dengan memahami sejarahnya, kita diingatkan akan tanggung jawab bersama untuk menjaga nilai-nilai kemanusiaan agar tetap hidup di tengah dunia yang terus berubah.
Semoga kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi segera bisa diungkap dan nggak ada lagi kasus serupa ya, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)