BerandaHits
Sabtu, 14 Okt 2023 16:48

Diduga Diselundupkan, Stok Beras di Demak Kosong

Penulis:

Diduga Diselundupkan, Stok Beras di Demak KosongAdministrator
Diduga Diselundupkan, Stok Beras di Demak Kosong

Demak kehabisan stok beras, diduga diselundupkan ke luar daerah. (Kompas)

Beras di Demak diduga diselundupkan ke luar daerah lantaran stoknya kosong. Padahal hasil panen mencapai 500 ton sementara kebutuhan di daerah hanya 69 ton. Itu artinya, seharusnya terjadi surplus di Demak.

Inibaru.id - Harga beras di Pantura Jawa Tengah terus bertahan pada level yang tinggi. Namun, situasi di Demak menunjukkan ketidaksesuaian antara ketersediaan beras dan manfaat yang diperoleh petani.

Di tingkat petani, stok gabah semakin menipis dan hanya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Hal ini berarti, meskipun harga beras di pasar tetap tinggi, para petani nggak dapat menikmati manfaat finansial karena nggak ada gabah yang dijual.

Chabib, ketua kelompok tani di Minteng, Kabupaten Demak menyatakan, "Ada gabah sekitar 6-10 sak, tetapi untuk kebutuhan sendiri hingga musim panen berikutnya."

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, Agus Hermawan, membenarkan kondisi ini dan menyatakan keheranannya atas tingginya harga beras di pasar sementara Demak seharusnya memiliki surplus beras.

"Saya sendiri heran, beras banyak tetapi harga masih tinggi di pasar. Sebenarnya jika dihitung kebutuhan hanya 69 ton dengan hasil panen kemarin mencapai 500 ton, Demak surplus. Diduga gabah banyak dibawa ke luar daerah sehingga Demak menjadi kosong," ujar Agus Hermawan

Harga Beras Meroket

Petani nggak menikmati keuntungan dari tingginya harga beras. (Pexels)
Petani nggak menikmati keuntungan dari tingginya harga beras. (Pexels)

Laporan dari Media Indonesia pada Sabtu (14/10) mengungkapkan bahwa harga beras di beberapa daerah, seperti Pati, Kudus, Jepara, Demak, Grobogan, dan Semarang, tetap tinggi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Meskipun stok beras kelas medium melimpah di tingkat pedagang besar dan pengecer dengan berbagai merek dan kemasan, upaya operasi pasar dan bantuan yang diberikan nggak memberikan dampak yang diharapkan.

Harga beras kelas bawah hingga medium tetap tinggi, tapi ironisnya, petani di tingkat bawah nggak mendapatkan keuntungan.

Marsanah, seorang distributor beras di Beringin, Kabupaten Semarang, mengatakan, "Harga beras masih tinggi. Beras kelas bawah masih di atas Rp11.000, sedangkan kelas medium berkisar Rp13.000-Rp14.000 per kilogram."

Lasminingsih, seorang pedagang beras di Pasar Grosir Beras Dargo Kota Semarang membenarkan bahwa meskipun banyak beras berbagai merek tersedia, harga sulit diturunkan karena tingginya harga di tingkat distributor, bahkan dengan adanya beras dari Bulog yang tersedia dalam jumlah terbatas.

Duh, semoga pemerintah lekas turun tangan membereskan masalah ini ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E10)

Artikel ini telah terbit di Media Indonesia dengan judul Harga Beras masih Tinggi, Petani tidak Menikmati.

Tags:

Inibaru Indonesia Logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Sosial Media
A Group Member of:
medcom.idmetro tv newsmedia indonesialampost

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved