Inibaru.id -Kalau kamu pernah snorkeling atau melihat dokumenter bawah laut, mungkin pernah melihat makhluk berbentuk tabung, vas, atau gumpalan berwarna cerah yang diam saja menempel di batu karang.
Banyak orang mengira itu tumbuhan laut. Padahal, ia adalah hewan spons, makhluk multiseluler paling primitif di bumi yang justru menyimpan potensi besar untuk masa depan manusia.
Dalam dunia biologi, spons masuk dalam Phylum Porifera, yang berarti “pembawa pori.” Tubuhnya memang penuh lubang kecil tempat air laut masuk dan keluar. Hewan ini nggak punya organ maupun jaringan sejati seperti hewan pada umumnya. Meski sederhana, mereka punya peran penting di ekosistem laut.
Spons hidup menempel di karang, batu, atau dasar laut. Cara makannya unik, yakni sebagai filter feeder. Air laut yang mengandung plankton, bakteri, dan partikel organik disedot lewat pori-porinya, lalu disaring oleh sel khusus bernama koanosit. Bayangkan, satu spons berukuran sekitar satu meter bisa menyaring ribuan liter air per hari! Nggak heran kalau mereka disebut pembersih alami laut.
Keunikan spons nggak berhenti di situ. Mereka juga menghasilkan senyawa bioaktif untuk bertahan hidup. Senyawa ini terbukti punya sifat antibakteri, antivirus, hingga antikanker.Hal inilah yang membuat Prof. Dr. rer. nat. Edwin Setiawan, Guru Besar ITS, menaruh perhatian besar pada hewan purba ini.
Menurutnya, Indonesia yang kaya akan biodiversitas laut punya peluang besar memanfaatkan spons untuk dunia farmasi. “Kemampuan spons menghasilkan senyawa kimia bisa dimanfaatkan sebagai bahan antikanker,” tegasnya.
Tantangan: Jangan Sampai Punah Sebelum Dikenal
Sayangnya, Indonesia masih tertinggal dalam bioprospeksi, sebuah upaya mengenali dan meneliti potensi spons. Minimnya identifikasi membuat banyak spesies belum terdokumentasi dengan baik. Akibatnya, kita berisiko kehilangan spesies spons sebelum sempat diteliti. Padahal, bisa jadi di dalam tubuh spons itu tersimpan senyawa berharga yang mampu menyembuhkan penyakit mematikan.Karena itu, Prof. Edwin mendorong riset lebih serius dan masif.
Selain demi ilmu pengetahuan, penelitian ini juga menyimpan peluang ekonomi besar bagi Indonesia.Spons laut mungkin terlihat sederhana, diam, dan tak banyak bergerak. Tapi di balik tubuhnya yang penuh pori, tersimpan rahasia yang bisa jadi kunci bagi dunia medis dan farmasi. Indonesia, dengan laut yang luas, punya modal besar untuk mengungkap misteri hewan purba ini.
Pertanyaannya, apakah kita mau bergerak cepat sebelum terlambat, Gez? (Siti Zumrokhatun/E05)
