Inibaru.id - Masyarakat Kabupaten Demak diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam. Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis Demak yang rentan terhadap bencana, terutama banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Haris Wahyudi Ridwan menegaskan bahwa kesiapsiagaan bencana harus dilakukan sebelum bencana terjadi sebagai langkah untuk mengurangi risiko, meminimalkan dampak, serta memastikan respon yang cepat dan efektif.
“Siaga bencana sangat penting, karena dapat membantu mengurangi risiko dan dampak bencana, serta mempercepat proses pemulihan,” kata Haris, pada talkshow di Radio Suara Kota Wali (RSKW) 104.8 FM, Kamis (9/1/2025).
Haris menambahkan, langkah-langkah penting dalam kesiapsiagaan meliputi pengecekan kondisi rumah dan membersihkan saluran irigasi agar tetap berfungsi dengan baik.
“Menyiapkan rumah dalam menghadapi cuaca ekstrem itu sangat penting juga, seperti mengecek genting dan membersihkan saluran pipa. Kita juga harus siapkan tempat yang aman, misal jika terjadi suatu bencana, sudah siap tempat untuk mengungsi,” jelasnya.
Bupati Demak, Eisti’anah turut menegaskan pentingnya antisipasi menghadapi musim hujan yang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Februari 2025, sesuai laporan dari BMKG. Langkah ini diharapkan dapat mencegah terulangnya bencana banjir besar yang sempat melanda Demak pada awal 2024.
“Kondisi ini memerlukan kesiapan matang, seperti perencanaan evakuasi, peningkatan fasilitas pengungsian, dan sosialisasi kepada masyarakat. Pemkab juga sudah mengeluarkan SK darurat bencana, yang ditetapkan pada 24 November 2024. Dengan dikeluarkannya SK darurat bencana, saya harapakan ada kesadaran masyarakat secara luas bahwa siaga bencana suatu keharusan,” kata Eisti.
Semoga pemerintah setempat terus melakukan sosialisasi kepada warga agar nggak kecolongan ya, Millens! (Siti Zumrokhatun/E10)