Inibaru.id – Hampir seluruh milenial yang menghabiskan masa kecil pada awal dekade 2000 mengenal serial televisi anak satu ini. Teletubbies namanya. Saking masyhurnya, banyak hal ikonik pada film itu masih bisa dijumpai hingga kini, termasuk latar tempatnya yang dikenal sebagai Bukit Teletubbies.
Oya, untuk yang belum tahu, Teletubbies adalah serial televisi asal Inggris yang diperuntukkan bagi anak prasekolah, yang menceritakan tentang keseharian empat sekawan Tinky Winky, Lala, Dipsy, dan Po. Mereka tinggal di sebuah rumah yang berada di tengah hamparan luas yang ditumbuhi rumput hijau.
Hamparan hijau inilah yang kemudian menjadi inspirasi para pengusaha pariwisata di Indonesia menciptakan "Bukit Teletubbies" versi mereka; salah satunya adalah lokawisata di Bromo yang belum lama ini ramai diberitakan setelah terjadi kebakaran hebat karena aksi prewedding yang sembrono.
Sebelum kekeringan dan terbakar, Bukit Teletubbies di kawasan wisata Bromo ini memang cukup mirip dengan versi aslinya. Sejauh mata memandang, kita bisa menyaksikan hamparan padang rumput hijau yang luas disertai bukit-bukit kecil yang dijamin bakal bikin siapa pun auto-pengin rebahan.
Bukit Teletubbies yang Asli
Imajinasi kita tentang Bukit Teletubbies yang bikin nyaman untuk bermain atau rebahan sepertinya nggak berubah, ya? Padahal, tempat aslinya kini sudah nggak sebagus itu, lo! Yap, Bukit Teletubbies atau dikenal sebagai Teletubbyland memang benar-benar ada di dunia nyata, Millens.
Lokasi syuting film yang digarap sejak 1997 ini merupakan sebidang lahan peternakan bernama Sweet Knowle Farm di Redhill Bank Road, Wimpstone, sebuah kawasan perdesaan di Warwickshire, Inggris, yang berjarak sekitar 155 kilometer dari London.
Pemilik lahan Rosemary Harding sejatinya sempat mempertahankan bentuk Teletubbyland seperti kondisi saat dipakai untuk syuting Teletubbies, termasuk rumah ikonik Tinky Winky dkk yang dikenal sebagai Tubbytronic Superdome, yang berada di tengah-tengah lembah.
Namun, karena semakin banyak orang memasuki lahan tersebut tanpa seizinnya, Harding pun naik pitam. Dia sebetulnya nggak mempermasalahkan pengunjung yang datang untuk mengambil foto, tapi menjadi jengah karena mereka melangkahi privasi dan mengganggu ternaknya yang merumput di situ.
Menenggelamkan Superdome
Untuk mengakhiri polemik yang terus terjadi di propertinya, Rosemary Harding terpaksa mengambil keputusan berat dengan menenggelamkan Tubbytronic Superdome. Kebetulan rumah tersebut memang berada di dasar cekungan.
“Kami muak dengan mereka yang menerobos properti kami. Tempat ini nggak pernah ditujukan sebagai lokasi wisata, tapi mereka nekat melompat pagar dan masuk ke ladang ternak kami. Ini mimpi buruk!” keluh Harding sebagaimana dinukil dari Harding, dikutip dari The Sun (16/9/2020).
Rumah para tubbies yang berlokasi tepat di tengah lembah itu pun kini berubah menjadi danau. Rumah ini tenggelam bersama seluruh kenangan masa kecil yang kita punya tentang Teletubbies dan teman-temannya seperti Noo Noo, terumpet bersuara, dan para kelinci yang menemani Tinky Winky dkk.
Harding mengungkapkan, dengan menjadikannya danau, nggak ada lagi orang yang menerobos masuk ke lahan peternakan mereka seenaknya untuk mencari sisa-sisa Teletubbies. “Sekarang, kami jadi lebih tenang,” tegasnya.
Meski cukup disayangkan karena nggak mungkin lagi melihat Tubbytronic Superdome, seenggaknya kita tahu bahwa Teletubbyland atau Bukit Teletubbies yang asli memang benar-benar ada, lengkap dengan hamparan padang rumputnya yang hijau. (Arie Widodo/E03)
