Inibaru.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan laporan potensi gelombang tinggi. Perairan selatan Pulau Jawa tepatnya Samudera Hindia masuk dalam daftar tersebut. Tinggi gelombang yang diprediksi menghantam pesisir yakni 1,25 hingga 2,5 meter.
Kepala Bagian Humas BMKG Taufan Maulana menjelaskan gelombang tinggi itu disebabkan adanya pola tekanan rendah sebesar 1.007 hPa di Laut Arafuru. Saat ini, pola angin di wilayah utara Indonesia (utara-timur laut) berkecepatan 4-20 knot, sedangkan di wilayah selatan Indonesia (barat daya-barat laut) berkecepatan 4-25 knot.
Sementara itu, kecepatan angin tertinggi akan terjadi di Perairan Kepualauan Sermata-Kepulauan Babar, Perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Laut Banda, dan Perairan Amamapere seperti ditulis Kompas.com, Selasa (2/4/2019).
Dari prakiraan tersebut, BMKG mengimbau nelayan untuk waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 15 knot dengan tinggi gelombang 1,25 meter. Kapal tongkang juga diimbau waspada dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dengan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Sementara itu, kapal feri diimbau waspada dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Kapal kargo dan kapal pesiar diimbau mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang 4 meter.
Selain selatan Pulau Jawa, perairan Sabang hingga Lampung juga berpotensi terjadi gelombang tinggi. Perairan selatan Pulau Sumba-Sawu juga diperkirakan diterpa gelombang tinggi.
Informasi mengenai gelombang tinggi ini akan selalu diperbarui sela tiga hari sekali supaya lebih akurat.
"Iya (tiga hari sekali). Updating. Biar lebih akurat," kata Taufan.
Bagi yang hendak berlibur di pantai, harap lebih berhati-hati, ya. (IB07/E04)