Inibaru.id – Setelah suhu panas bikin banyak orang kegerahan di akhir Oktober, musim hujan akhirnya tiba pada awal November. Langit yang sebelumnya biasanya cerah kebiruan kini lebih banyak yang ditutupi awan. Tapi, omong-omong, awan yang terbang di langit itu kok bisa ya membawa air hujan dalam jumlah cukup banyak dan nggak jatuh?
Logikanya, air nggak bisa terbang apalagi mengambang di udara. Memang, setiap kali hujan, air bakalan jatuh karena tarikan gravitasi. Tapi, saat berada di awan, kok bisa sih air ini terus terbang di ketinggian. Apa rahasianya, ya?
Jadi begini, awan itu berbeda dengan asap meski sama-sama bisa terbang di ketinggian. Awan sebenarnya adalah kumpulan dari partikel-partikel air yang berasal dari penguapan air atau benda-benda lainnya yang berada di bawah titik embun. Karena alasan inilah, sebenarnya awan yang ada di langit itu sebenarnya sangat berat. Bahkan, dalam beberapa kasus awan bisa saja memiliki berat mencapai satuan ton, lo.
Kalau memang sangat berat, kok bisa nggak jatuh tertarik gravitasi bumi? Terkait hal ini, kita kenali dulu bagaimana awan terbentuk, yaitu dari penguapan air yang ada di daratan seperti sungai, danau, atau air laut.
Semakin ke atas, uap air ini mendingin dan membuat kelembapan nisbi-nya naik. Tatkala kelembapan nisbi mendekati angka 100, uap air ini kemudian berubah menjadi tetes awan dengan ukuran jari-jari 5 sampai 20 mm. Kecil banget, ya? Tapi jumlahnya sangat banyak dan kemudian membentuk awan.
Meski awan tersebut sangat berat, nggak sepadat udara yang ada di bawahnya. Hal ini bikin awan nggak mudah ditarik ke bawah oleh gravitasi bumi. Tapi, tatkala penguapan terus terjadi dan pembentukan titik awan semakin banyak, awan jadi semakin padat dan berat. Tatkala kepadatannya sudah menyamai udara di bawahnya, maka awan yang berat ini akhirnya bisa ditarik jatuh oleh gravitasi.
Perbedaan suhu yang signifikan di antara langit yang tinggi dengan udara yang ada di dekat permukaan bumi bikin partikel air yang sangat dingin dan terkadang sampai membeku kemudian berubah jadi tetesan air. Saat itulah hujan kemudian turun.
Gimana, sekarang sudah mengerti kan mengapa awan yang ternyata sangat berat itu bisa terus melayang terbang di langit, Millens? (Arie Widodo/E05)