Inibaru.id – Twitter menggugat Elon Musk setelah CEO dari Tesla ini batal membeli platform media sosial tersebut senilai 44 miliar Dollar AS. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Dewan Direksi Twitter Brett Taylor.
“Dewan Twitter berkomitmen menyelesaikan transaksi dengan harga dan persyaratan yang sudah disepakati dengan Musk sebelumnya. Kami bakal mengambil tindakan hukum untuk tetap meneruskan perjanjian dan yakin bisa menang di Delaware Court of Chancery,” cuit Taylor di akun Twitter @btaylor, Minggu (10/7/2022).
Omong-omong ya, Millens, awal April 2022 lalu, Elon Musk mengambil keputusan untuk membeli saham Twitter. Dampaknya, harga saham Twitter sempat melonjak dengan signifikan. Setelah itu, pada 25 April, Musk setuju untuk membeli platform media sosial tersebut.
Meski sudah setuju membeli, Musk nggak kunjung menyelesaikan transaksi. Alasannya, dia nggak puas dengan banyaknya bot dan spam di media sosial ini. Musk bahkan menuding kalau bot dan spam menguasai lebih dari 5 persen dari total pengguna Twitter, yaitu 20 persen atau lebih.
Twitter bukannya diam saja dengan tudingan ini. Mereka mengklaim sudah mencoba menuruti keluhan Musk dengan menghapus setidaknya sejuta akun setiap hari dari platform ini. Angka ini dua kali lipat dari klaim CEO Twitter Parag Agrawal pada Mei 2022 yang menyebut Twitter dapat menghapus setidaknya 500 ribu akun spam setiap hari sekaligus mengunci jutaan akun yang dicurigai sebagai spam setiap minggu.

Menariknya, alasan utama mengapa Musk dulu pengin membeli Twitter adalah membinasakan akun bot dan spam. Tapi, dia justru menuding kalau Twitter nggak mengungkap data sebenarnya terkait dengan akun bot dan spam yang diklaim tidak mencapai 5 persen dari total pengguna.
Karyawan Twitter Diminta untuk Nggak Berkomentar
Kasus sengketa antara Twitter dan Musk berimbas pada karyawan platform media sosial ini. Apalagi, sebelumnya, banyak karyawan Twitter yang nggak setuju dengan akuisisi Musk. Tapi, Penasihat Umum Twitter Sean Edgett sudah mengirim memo ke seluruh karyawan untuk nggak mengeluarkan komentar terkait hal ini di media apapun.
“Mengingat masalah hukum ini masih berlangsung, Anda harus menahan diri,” tulis memo tersebut.
FYI, dalam perjanjian sebelumnya, Musk harus membayar denda sebanyak 1 miliar Dollar AS jika pembelian Twitter batal akibat masalah regulasi atau keuangan. Tapi, jika Musk mengakhiri kesepakatan sebagaimana yang dilakukan sekarang, dia nggak berkewajiban membayarnya.
Hm, drama pembelian Twitter oleh Elon Musk ini kok semakin ramai saja, ya? (Kum, Cnb, Twi/IB09/E05)