Inibaru.id – Pergantian tahun dari 2023 ke 2024 baru terjadi 16 hari yang lalu, tapi rasanya sudah berlangsung cukup lama. Yap, banyak orang yang merasakan Januari terasa sangat lama, jauh lebih lama dari bulan-bulan berikutnya. Penasaran nggak mengapa hal itu bisa terjadi?
Bagi kamu yang sandwich generation atau yang gajinya mepet UMR, "lamanya" bulan Januari ini tentu sangat menyiksa. Pengeluaran terasa jauh lebih banyak, tapi "hilal" tanggal gajian juga belum tampak.
Usut punya usut, ternyata sudah ada lo penjelasan ilmiah tentang mengapa Januari terasa sangat lama. Hal ini dijelaskan oleh mahasiswa PhD University College London, Inggris, benama Zhenguang Cai. Menurut analisisnya, hal ini terkait dengan libur Natal dan Tahun Baru kemarin, Millens.
“Besar kemungkinan hal ini karena kita kembali melakukan rutinitas setelah menjalani kesenangan saat libur Natal dan Tahun Baru yang menyenangkan. Akhirnya, rutinitas di bulan Januari jadi terasa lebih berat dan membosankan. Waktu pun jadi terasa lebih lambat,” ungkap Cai sebagaimana dilansir dari The New Statesman, Sabtu (13/1/2024).
Nggak hanya karena kita merasa jenuh kembali ke rutinitas, ada hal lain yang membuat Januari terasa sangat lama, yaitu fenomena hipotesis jam dopamin.
FYI nih, dopamin adalah sejenis neurotransmitter yang ada di dalam otakmu yang terkait dengan motivasi serta penghargaan. Keberadaan dopamin juga bisa membuat kita merasakan jam internal manusia jadi terasa lebih cepat.
Terkait dengan fenomena ini, sudah ada penelitiannya pada 2010 lalu dan melibatkan 37 mahasiswa. Jadi, para mahasiswa ini diminta untuk menggarisbawahi semua kata-kata pada sebuah teks panjang yang memiliki kombinasi huruf ganda. Hasilnya, ada sekelompok mahasiswa yang membutuhkan 20 menit untuk menyelesaikan permintaan tersebut, sementara kelompok lainnya hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk menyelesaikannya.
Menariknya, para peneliti justru menginformasikan ke seluruh kelompok mahasiswa kalau mereka menyelesaikan tugas itu dalam waktu 10 menit. Saat diminta kembali untuk memberikan penjelasan tentang seberapa lama rasanya mereka menyelesaikan tugas itu, jawaban dari para mahasiswa dari dua kelompok ternyata berbeda.
Kelompok mahasiswa yang menyelesaikan tugas dalam waktu 5 menit mengaku sangat menikmati mengerjakan tugas sampai menganggap waktu berjalan dengan sangat cepat. Sementara itu, kelompok mahasiswa yang membutuhkan waktu 20 menit menganggap tugasnya membosankan sampai membuat mereka merasa waktu berjalan sangat lama saat melakukannya.
“Hal sama dialami orang-orang yang ‘terpaksa’ harus kembali menjalani rutinitas setelah liburan yang menyenangkan. Makanya waktu jadi terasa jauh lebih lambat,” ujar salah seorang profesor dari University College London David Whitmore.
Hm, ternyata itu alasannya ya, Millens? Kalau menurutmu sendiri, apakah Januari terasa sangat lama? (Arie Widodo/E10)
