Inibaru.id - Pemerintah Indonesia berkomitmen memperbaiki kualitas masyarakatnya dengan terus memberikan kucuran dana yang nggak sedikit di sektor kesehatan. Untuk tahun 2024, anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp186,4 triliun atau sebesar 5,6 persen dari APBN.
Jumlah yang meningkat 8,1 persen atau Rp13,9triliun dibanding dengan anggaran pada 2023 itu diharapkan bisa menciptakan sumber daya manusia yang sehat dan produktif.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil menangani krisis kesehatan dan memulihkan ekonomi dengan cepat dan baik setelah guncangan hebat pandemi Covid-19.
Pertumbuhan ekonomi selama tujuh kuartal terakhir, sejak akhir 2021, secara konsisten berada di atas 5,0%. Pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat telah membawa Indonesia naik kelas, masuk kembali ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas di tahun 2022.
“Alhamdulillah, Indonesia telah berhasil mengatasi tantangan besar akibat pandemi tersebut dengan hasil yang baik,” jelas Budi, Rabu (16/8/2023).
Anggaran Kesehatan Terus Naik
Dalam lima tahun terakhir, anggaran kesehatan terus mengalami kenaikan. Dari sebesar Rp 119,9 triliun pada tahun 2020, menjadi Rp 124,4 T pada tahun 2021, menjadi Rp 134,8 T pada tahun 2022, menjadi Rp 172,5 T pada tahun 2023 dan sebesar Rp186,4 T pada tahun 2024.
“Dengan adanya kenaikan anggaran, tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi Kementerian Kesehatan untuk sesegera mungkin menyelesaikan target-target dari Bapak Presiden, terutama untuk menjalankan program promotif dan preventif, yaitu menjaga masyarakat agar tidak jatuh sakit,” jelas Budi.
Lalu, untuk apa saja anggaran kesehatan yang telah direncanakan itu? Anggaran kesehatan pada tahun 2024 juga dialokasikan untuk transformasi sistem kesehatan, mendorong industri farmasi yang kuat dan kompetitif, meningkatkan akses dan kualitas layanan primer dan rujukan, serta menjamin tersedianya fasilitas layanan kesehatan yang andal dari hulu ke hilir.
Selain itu, alokasi juga untuk mengefektifkan program JKN, serta mempercepat penurunan prevalensi stunting agar mencapai 14% di tahun 2024 yang dilakukan melalui perluasan cakupan pencegahan untuk seluruh kabupaten/kota di Indonesia dengan penguatan sinergi berbagai institusi.
Semoga anggaran tersebut bisa tepat sasaran digunakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia, ya! (Siti Khatijah/E07)