Inibaru.id - Dalam dunia hiburan Korea Selatan, rumor kencan selebritas bukanlah hal baru. Namun, setiap kali isu seperti ini muncul, respons agensi sering kali justru memancing diskusi lebih panjang. Alih-alih klarifikasi tegas, publik kerap disuguhi keheningan.
Bagi penggemar internasional, sikap ini terasa membingungkan. Tapi bagi agensi K-pop, diam sering dianggap sebagai strategi paling aman.
Dinukil dari Koreaherald, Selasa (16/12/2025), belakangan, rumor serupa menyeret dua idol papan atas yakni Winter Aespa dan Jungkook BTS, kembali membuka pembahasan soal bagaimana agensi menanggapi spekulasi kehidupan pribadi artisnya.
Isu tersebut ramai diperbincangkan di media sosial, dipicu oleh klaim kemiripan tato, aksesori, hingga gaya busana. Meski pembahasannya meluas, baik artis maupun agensi memilih tidak memberikan pernyataan resmi.
Menariknya, setelah beberapa hari, kedua idol kembali berinteraksi dengan penggemar seperti biasa. Winter mengunggah pesan ringan di platform komunikasi penggemar, sementara Jungkook muncul dengan swafoto dan siaran langsung singkat. Tidak ada satu pun yang menyinggung rumor yang beredar. Bukannya meredam situasi, langkah ini justru membuat sebagian penggemar merasa diabaikan.
Banyak fans menegaskan bahwa masalah utamanya bukan soal idol mereka berkencan atau tidak. Yang membuat kecewa adalah tidak adanya pengakuan atau penjelasan.
Dalam kultur fandom K-pop, hubungan emosional antara idol dan penggemar dibangun sangat intens. Selama bertahun-tahun, penggemar merasa “dekat” dengan idol lewat konten, pesan personal, dan interaksi rutin. Ketika muncul isu sensitif lalu direspons dengan diam, wajar jika sebagian fans merasa hubungan itu timpang.
Dari sudut pandang agensi, situasinya tidak sesederhana itu. Idol K-pop tidak hanya dipasarkan sebagai musisi, tetapi juga sebagai figur yang menjalin ikatan emosional dengan fandom. Mengonfirmasi hubungan asmara bisa mematahkan ekspektasi sebagian penggemar yang menganggap idol sepenuhnya fokus pada karier dan fans.
Dampaknya bukan cuma soal perasaan, tapi juga bisnis. Mulai dari turunnya penjualan merchandise hingga berkurangnya loyalitas fandom. Bikin pusing, kan?
Di sisi lain, membantah rumor pun bukan tanpa risiko. Jika bantahan ternyata tidak dipercaya atau terbukti keliru di kemudian hari, kepercayaan publik bisa semakin menurun. Karena itulah, banyak agensi memilih jalur “aman”, yaitu tidak mengonfirmasi dan tidak membantah. Dengan begitu, rumor dibiarkan mengendap sebagai spekulasi online yang, seiring waktu, diharapkan mereda dengan sendirinya.
Strategi diam ini sering disalahartikan sebagai penghindaran. Padahal, bagi agensi, diam lebih berfungsi sebagai upaya pengendalian situasi. Tujuannya bukan memuaskan semua pihak, melainkan membatasi dampak jangka panjang terhadap citra artis dan stabilitas fandom. Selama struktur industri K-pop masih sangat bergantung pada hubungan emosional idol dan penggemar, pendekatan seperti ini tampaknya akan terus dipakai, meski menuai pro dan kontra.
Kalau menurut kamu, rumor kencan selebritas K-pop mana nih yang paling bikin heboh, Gez? (Arie Widodo/E07)
