Inibaru.id – Lima film terbaik telah dipilih menjadi nomine calon peraih Piala Citra untuk kategori Film Terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia 2017 (FFI 2017). Ketua Dewan Juri FFI 2017, Riri Riza, menyatakan, film dengan gagasan tema terkuat yang akan meraihnya.
Dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (24/10/2017), proses penjurian saat ini telah memasuki tahap akhir. Kelima nomine film terbaik telah ditentukan, antara lain Cek Toko Sebelah (2016), Kartini (2017), Night Bus (2017), Pengabdi Setan (2017), dan Posesif (2017).
Baca juga: Publik Ekuador Kepincut Film "Keris” dan “Wayang"
Film-film tersebut kemudian akan dinilai oleh para dewan juri melalui voting dan diumumkan pada malam anugerah FFI 2017 yang akan berlangsung pada 11 November mendatang di Manado, Sulawesi Utara.
Menurut Riri, saat ini kelimanya memiliki gagasan dan tema yang unggul dibanding film-film lainnya. Lima film itu juga menyuguhkan genre yang berbeda sehingga memperkaya penilaian.
“Kami ingin mencari yang memiliki kejernihan serta kejelasan gagasan dan tema. Setiap film tidak perlu terlalu larut dalam aspek teknisnya, tapi cerita jelas karakter, tokoh dalam film punya gagasan," ungkapnya dalam diskusi juri dan media di Jakarta, Selasa (24/10).
Film Kartini (drama) tentang sejarah biografi misalnya, menurut Riri, merupakan film yang utuh berbicara tentang perempuan pada masa RA Kartini dan mempunyai pesan yang kuat untuk masa sekarang.
Sementara Posesif (drama) yang mengisahkan percintaan remaja dan Cek Toko Sebelah (komedi) tentang pluralisme dinilai sebagai film sederhana yang memperlihatkan fenomena kekerasan dan keadaan masyarakaat saat ini.
Di sisi lain, Night Bus (thriller) dikatakan Riri mampu menunjukkan persoalan politik era penguasaan militer dengan baik.
Baca juga: “Pengabdi Setan” Akan Melanglang ke Amerika Latin
Adapun Pengabdi Setan dianggap juri FFI bukan sekadar horor biasa, tapi memiliki pesan tersirat tentang keluarga, tanggung jawab, dan masyarakat yang gemar dengan klenik.
Pemenang Film Terbaik nantinya bakal ditentukan oleh penafsiran dan kepekaan 75 anggota dewan juri dalam menilai gagasan dan tema yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.
"Sudah ada patokan yang jelas, tapi bisa ditafsirkan dengan kepekaan masing-masing asosiasi dan juri. Kami percaya dengan juri yang direkomendasikan punya kepekaan film mana yang paling bagus," tandasnya. (GIL/SA)