Inibaru.id – Pandemi Covid-19 nggak hanya ada di Indonesia. Di negara-negara lain seperti Arab Saudi, pandemi yang dipicu virus Corona ini juga menyebabkan masalah. Sebagai contoh, ibadah umrah pun hanya bisa dilakukan dengan berbagai pembatasan.
Pemerintah Arab Saudi membatasi waktu ibadah para jemaah yang datang ke Masjidil Haram atau Masjid Nabawi sehingga mereka nggak bisa beribadah sepanjang hari. Masalahnya, seluruh jemaah umrah rombongan 1 dan 2 dari Indonesia bahkan sampai dilarang salat di dalamnya.
Berdasarkan keterangan Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Ibadah Haji dan Umroh Republik Indonesia (DPP Amphuri), tiga rombongan jemaah umrah dari Indonesia sudah tiba di Saudi semenjak umrah dibuka kembali sejak 1 November 2020. Rombongan ini terdiri dari 224 jemaah yang tiba 1 November, 98 jemaah yang tiba 3 November, dan 46 jemaah yang tiba pada 8 November.
Sayangnya, delapan orang dari grup pertama positif Covid-19 usai melakukan tes swab. Dari rombongan kedua, ada lima orang yang positif. Hanya jemaah dari rombongan ketiga yang semua hasil tesnya negatif Covid-19.
Gara-gara hal ini, seluruh rombongan dari grup pertama dan kedua harus melakukan isolasi selama tiga hari pertama di hotel dan lalu isolasi lagi sampai dipulangkan ke Tanah Air. Mereka nggak diperbolehkan salat di Masjidil Haram ataupun ziarah ke Madinah. Amphuri menyebut selain karena ada yang positif Covid-19, ada sejumlah jemaah dari kedua rombongan tersebut yang melanggar peraturan isolasi sehingga pihak pemerintah Saudi langsung secara tegas menerapkan larangan tersebut.
Sementara itu, seluruh jemaah rombongan ketiga masih diperbolehkan untuk melakukan ibadah salat di Masjidil haram dengan pendampingan dari petugas Muassasah setelah melakukan isolasi tiga hari.
FYI, Millens, protokol kesehatan ibadah umrah di Arab Saudi sangatlah ketat. Nggak hanya harus memakai masker, mencuci tangan, dan jaga jarak, para jemaah harus melakukan karantina sebelum dan sesudah umrah di hotel. Waktu umrah juga hanya dibatasi tiga jam saja sebelum diisolasi lagi sebelum pulang.
Tes swab bahkan dilakukan tiga kali, yakni saat mendarat di Saudi, saat akan menjalanan umrah, dan saat akan pulang.
“Walaupun di Indonesia statusnya negatif, pemerintah Arab Saudi nggak mau tahu dan tetap menjalankan tes swab sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan,” terang Amphuri.
Wah, aturannya ternyata sangat ketat ya, Millens. Semoga saja aturan yang sama juga diterapkan di Indonesia. (Dre/IB09/E05)