Inibaru.id - Dunia olahraga termasuk salah satu sektor yang juga "hancur" akibat pandemi. Semua event olahraga baik dari kelas amatir sampai profesional serba dibatasi atau bahkan ditiadakan demi mencegah penularan Covid-19.
Salah satu yang terkena dampak adalah perlombaan lari di Indonesia. Sebelum pandemi perlombaan lari begitu masif diadakan terutama di kalangan komunitas. Lari juga bukan sekadar kompetisi namun juga menjadi charity. Tetapi lagi-lagi semua serba terbatas karena ada pandemi.
Para pegiat lari di Indonesia tentu nggak kurang akal. Jika semua aspek kehidupan serba beralih dengan daring semenjak ada pandemi, lomba lari pun juga demikian. Komunitas lari “Semarang Runner” adalah salah satu contohnya.
Victorio Kharismayana atau yang akrab diapa Rio, pengurus Semarang Runner menuturkan pengalamaannya. Tradisi komunitas pada tahun baru harus diubah karena pandemi. Mau nggak mau semua diadakan secara virtual.
Pada awalnya, Rio dkk merasa nggak yakin acara ini bakal sukses. Maklum, ini kali pertama mereka mengadakan lari virtual. Ternyata, respons peserta di luar dugaan.
“Animo sangat tinggi, bahkan peserta sampai lintas provinsi bahkan sampai Papua,” ujarnya.
Website resmi yang sebelumnya sudah mereka miliki turut memudahkan jalannya acara, meskipun komunitas Rio tetap perlu meng-upgrade tools di sana-sini.
Teknis perlombaan cukup simpel. Tiap peserta wajib mengunduh aplikasi pengukur jarak. Peserta juga diharuskan finish berapa pun waktunya. Boleh mencicil kok kalau nggak bisa langsung selesai.
“Kalau nggak finish, medali dan jersey finisher nggak akan dikirim ke alamat peserta,” jelas Rio.
Oh, iya, rata-rata untuk ikut lari virtual, kamu harus mengeluarkan biaya pendaftaran antara Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu. Harga itu tentu sebanding dengan fasilitas yang didapat ya seperti jersey dan medali. Nggak menutup kemungkinan, peserta bakal kebagian hadiah-hadiah lainnya.
Lari Virtual Sebelum Pandemi
Ternyata, lomba lari virtual sudah ada sebelum pandemi, lo. Lomba ini sudah sering diadakan 99 Virtual Race. Dibentuk sejak 2017, 99 Virtual Race sudah banyak pengalaman mengadakan event lari secara daring. Mereka juga sudah memiliki aplikasi yang bisa kamu unduh di play store.
Founder 99 Virtual Race Stevie Go mengatakan, dibuatnya lari virtual ini awalnya berasal dari pengalaman pribadinya ketika berpartisiasi dalam sebuah perlombaan lari.
“Kalau ada lomba harus ke luar kota atau luar negeri biayanya nggak sedikit. Namun dengan virtual race dengan tema yang sama bisa lebih irit. Dan sama-sama dapat medali dan jersey semua,” terangnya.
Sama dengan ketentuan Semarang Runner, nggak ada istilah pemenang dalam 99 Virtual Race. Kata Stevie, biar nggak ada yang curang. O ya, mereka juga mengadakan balap sepeda vrtual, lo. Cocok banget buat kamu yang hobi gowes. Bedanya, kalau ikut ini kamu nggak cuma dapat keringat, tapi juga hadiah.
Hadiah bisa didapat peserta dengan doorprize atau sistem undian. Eits, jangan remehkan medalinya. Panitia serius banget dalam mendesain atau memilih bahan.
“Medali kami bahannya dari Alloy Zinc. Jadi ukiran dan kualitasnya serta nggak gampang rusak,” kata laki-laki berusia 42 tahun ini.
Bukan cuma untuk mengajak masyarakat hidup sehat, 99 Virtual Race juga membuka donasi. Rencananya, mereka bakal mengadakan charity run untuk membantu masyarakat yang terkena bencana.
Jadi, buat kamu yang pengin ikutan lomba lari virtual ini, langsung saja kepoin 99 Virtual Race atau Semarang Runner ya, Millens. (Audrian F/E05)