Inibaru.id - Lama tak melintas di Jalan Veteran Semarang,
mata saya tertuju pada sebuah bangunan baru yang tampak megah, Selasa (12/5). Ya, sebuah masjid baru dengan arsitektur unik ini layak mendapatkan perhatian dari siapapun yang melintas.
Disebut dengan Masjid Affa Ulya Estetika, bangunan instagenik ini baru sekitar dua bulan diresmikan. Meski tampak terdapat di Jalan Veteran, secara administrasi masjid ini berada di Jalan Letnan Jenderal S Parman nomor 2B.
Dari pinggir Jalan Veteran, puluhan anak tangga sudah menyambut pengunjung untuk mengantarkan ke bangunan utama. Saat datang ke sini, kamu mungkin akan bingung di mana harus parkir karena masjid ini nggak punya halaman sama sekali. Usut punya usut, pengunjung bisa ke arah kanan bangunan untuk memarkir kendaraan di bagian bawah bangunan.
Keseluruhan banguan masjid ini berwarna putih dengan arsitektur masjid yang lebih modern. Beberapa pilar besar nan tinggi yang terdapat di depan masjid membuatnya layaknya bangunan ala Eropa. Namun bentuk lengkung layaknya kubah masjid dan ventilasi ala kaligrafi pada tembok di serambinya bikin masjid ini nggak kehilangan ciri khas Islaminya.
Memandang bangunan masjid dari luar, saya seolah melihat bangunan ala Kota Santorini yang terkenal dengan warna putihnya yang kalem itu. Bagian dalamnya nggak terlalu besar, Millens! Masjid berlantai dua ini memiliki jendela berukuran besar.
Dengan kaca sebesar itu, kamu bisa melihat pemandangan di sekitarnya. Selain itu, cahaya matahari mampu menerangi seluruh ruangan. Jadi nggak perlu menyalakan lampu di siang bolong kan?
Menurut Wardi, salah seorang marbot masjid yang siang itu saya temui, masjid yang satu ini merupakan kepunyaan seorang dokter kecantikan ternama di Kota Semarang yang dikelola oleh istri sang dokter. Sayangnya, beberapa saat setelah diresmikan, wabah corona mulai menyerang sehingga masjid ini sepi dari jemaah.
“Kalau salat berjemaah paling hanya takmirnya saja, tapi pengunjung bebas datang kapan saja,” tuturnya sambil berkeliling masjid.
Di pintu depan masjid ini pun sudah tertera beberapa imbauan kepada jemaah yang datang termasuk agar tetap mengenakan masker. Pengunjungnya bebas datang dan melakukan ibadah apa saja di dalamnya.
Seperti siang itu, saya mendapati seorang jemaah yang sibuk mengaji Alquran di tengah suasana masjid yang sepi. Saya jadi kepikiran bahwa masjid ini juga cocok untuk beriktikaf. Setelah beribadah, jangan lupa untuk mengambil foto di depan masjid instagenik ini ya!
Eits, jangan keburu penasaran! Tunggu hingga wabah selesai dulu sebelum datang ke sini ya, Millens! (Zulfa Anisah/E05)
