Inibaru.id - Agaknya hampir semua orang sepakat kalau seorang fotografer haruslah memiliki kamera profesional; atau setidaknya mahir mengoperasikan kamera tersebut. Padahal, teknologi saat ini sejatinya sudah memungkinkan kita memakai kamera ponsel untuk bikin foto yang oke, lo!
Founder sekaligus Koordinator Komunitas Phonegraphy Semarang Isbalna menuturkan, dengan teknik dan pemahaman yang baik, kualitas jepretan dari kamera ponsel sekarang ini sebetulnya sudah bisa menyamai kemampuan kamera profesonal seperti DSLR atau mirrorless.
"Asalkan mampu menguasai teknik dan teori fotografi, hasil jepretan kamera ponsel dipastikan nggak bakal kalah ciamik dari kamera profesional," kata Isbalna yang ditemui Inibaru.id di selepas Phonegraphy Semarang mengadakan hunting foto bareng di Kota Lama Semarang, belum lama ini.
Teknik dan teori fotografi tersebut, lanjutnya, adalah kunci dasar untuk menentukan angle atau sudut pandang gambar. Berbekal kedua hal itu, seorang phonegrapher, sebutan untuk fotografer dengan kamera ponsel, juga bisa lebih kreatif dalam "melukis cahaya".
Yang Harus Diperhatikan
Isbalna mengungkapkan, untuk mampu memaksimalkan potensi kamera ponsel, ada baiknya sejak awal kita sudah terlebih dahulu mengubah mindset yang menganggap kemampuan kamera ponsel berada jauh di bawah DSLR.
"Hasil foto ditentukan oleh skill, teknik, pencahayaan, dan pemahaman atas kemampuan kamera ponsel yang kita miliki," ungkap lelaki asal Tegal tersebut.
Nah, untuk bisa memotret dengan hasil yang bagus memakai ponsel, berikut adalah tips yang harus kamu perhatikan:
1. Pahami Perangkat yang Dimiliki
Memahami dasar-dasar maupun teknik fotografi adalah hal wajib bagi orang tertarik belajar fotografi. Selain itu, menurut Isbalna, para phonegrapher juga perlu memahami perangkat dan fitur-fitur dalam ponsel yang dimilikinya.
"Kalau sudah memahami fitur-fitur kamera di ponsel, mudah bagi kita untuk mengatur pencahayaan, ukuran, dan lain-lain saat mau mengambil gambar," ujarnya.
2. Jangan Terjebak pada Resolusi Kamera
Isbalna menambahkan, resolusi kamera ponsel juga bukan tumpuan utama untuk menghasilkan gambar yang bagus, jadi jangan terjebak di dalamnya. Alumnus UIN Walisongo ini mengatakan, hasil foto justru ditentukan oleh prosesor atau chipset ponsel.
"Kebanyakan masyarakat terhipnotis dengan resolusi kamera, padahal ini menjebak. Justru prosesor-lah yang punya kecenderungan memengaruhi bagus tidaknya hasil foto kita," jelasnya.
3. Perhatikan Pencahayaan
Pada dasarnya fotografi adalah teknik "melukis" dengan cahaya. Maka, permainan pencahayaan adalah kuncinya. Nah, karena itulah Isbalna menyarankan agar kita betul-betul memberi perhatian pada pencahayaan di sekitar objek yang bakal memengaruhi hasil jepretan.
"Kalau pencahayaan natural di tempat outdor, kemungkinan besar gambar yang dihasilkan bakal bagus," kata dia. "Namun, kalau cuaca di sekitar lagi mendung atau gelap, tingkat pencahayaan harus diatur lebih ke kanan agar hasilnya nanti seimbang."
4. Cari Referensi
Memotret menggunakan kamera apa pun, sudah menjadi tips wajib bagi seorang juru foto untuk mencari referensi foto yang bertebaran di internet. Selain menambah wawasan, Isbalna membeberkan, referensi itu penting untuk memantik ide dan menambah kreativitas.
"Mencari referensi adalah bagian dari proses pembelajaran. Ini penting, terutama untuk memantik ide dan menentukan angle pengambilan foto," terangnya.
5. Terus Asah Skill
Hal lainnya yang perlu diperhatikan phonegrapher yakni jangan berhenti mengasah skill. Menurut Isbalna, memahami seluruh dasar teori fotografi dan memakai ponsel dengan kamera sebagus apa pun bakal percuma kalau kita nggak pernah mengasah kemampuan fotografi tersebut.
"Percuma ponsel dengan spec tinggi kalau yang megang nggak tahu teknik, komposisi, maupun teori fotografi. Percuma juga paham teknik kalau skill nggak pernah diasah. Bisa dipastikan hasilnya nggak maksimal," jelas dia, lalu tertawa.
6. Sempurnakan dengan Aplikasi Editing
Isbalna nggak memungkiri bahwa kamera ponsel memiliki sejumlah keterbatasan. Nah, keterbatasan ini bisa ditutupi dengan memakai aplikasi editing gambar. Namun, perlu diingat bahwa editing foto sejatinya hanya bertujuan untuk menyempurnakan hasil jepretan, bukan mengubahnya.
"Editing foto untuk sentuhan akhir saja. Para phonegrapher bisa memakai aplikasi Adobe Lightroom, Snapseed, atau Afterlight," papar Isbalna. "Kalau menurut saya, Adobe Lightroom punya keunggulan dalam mengatur pencahayaan."
Nah, itulah tips memotret pakai ponsel yang sebaiknya kamu pahami kalau pengin menjadi seorang phonegtapher seperti Isbalna dan teman-temannya yang tergabung dalam Phonegraphy Semarang. Silakan langsung dicoba, ya! (Fitroh Nurikhsan/E03)