Inibaru.id - Wali Kota Semarnag Hendrar Prihadi menyatakan bakal memperpanjang masa Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) jilid 3 hingga 21 Juni mendatang. Namun begitu, kabar new normal di beberapa sektor mulai terasa seperti di sektor peribadatan. Hendi telah mengeluarkan beberapa aturan terkait pengoperasian rumah ibadah di tengah pandemi.
Melihat hal ini, Inibaru.id berkeliling ke berbagai tempat ibadah di Kota Semarang untuk memastikan kesiapan protokol kesehatan bagi pengurus rumah ibadah. Gereja Don Bosco yang terletak di Gajahmungkur belum menunjukkan tanda-tanda akan dibuka dalam waktu dekat. Ketidakpastian ini disampaikan oleh Br Heri Setiawan FIC.
Dirinya mengaku, beberapa waktu lalu Gubernur Jawa Tengah sempat berkunjung ke gereja tersebut dan menyosialisasikan new normal, tapi pihak gereja belum berencana membuka gereja untuk masyarakat umum.
“Sementara ini gereja masih diperuntukkan buat penghuni bruderan, belum terbuka untuk masyarakat umum. Kita juga belum jelas waktunya sampai kapan,” tutur Heri.
Hal serupa juga terlihat di Vihara Tanah Putih. Vihara yang biasanya ramai oleh ibadah pada Minggu pagi ini, Minggu (7/6) masih terlihat tak ada aktivitas. Menurut pengurus sekretariat vihara, tempat ibadah ini terakhir melakukan ibadah pada 22 Maret lalu.
“Petugas Puskesmas sudah datang ke kami untuk menerapkan protokol kesehatan, tapi kita manut pemerintah. Jadi belum kita buka,” tutur Erwin pengurus sekretariat Vihara Tanah Putih.
Meski begitu, beberapa tempat ibadah popular di Kota Semarang sudah mulai beroperasi seperti biasa. Salah satunya adalah Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman, aktivitas salat berjemaah sudah dimulai sejak 29 Juni lalu. Terhitung kini sudah kali kedua masjid lawas ini menggelar salat Jumat.
“Jemaah masuk harus pakai masker, periksa suhu badan, suruh cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan masuk dari satu pintu dengan mengatur duduk,” jelas Hanif Ismail, ketua takmir Masjid Kauman Semarang.
Selain itu, ada pula Klenteng Tay Kak Sie yang terletak di Pecinan Semarang. Meski nggak melakukan acara besar yang mengundang banyak masa, klenteng kuno yang satu ini tetap dibuka untuk melayani para umat. Menurut Purwadi, pengurus Klenteng Tay Kak Sie, para pengunjung boleh beribadah pada jam tertentu.
“Pengunjung bisa beribadah dari pukul 06.00 hingga 19.00 WIB saja,” tuturnya singkat.
Selain harus menjaga jarak dan menggunakan masker, pengunjung yang sudah selesai melakuan ibadah dilarang duduk-duduk di dalam klenteng dan disarankan agar segera pulang.
Nah buatmu yang sudah rindu beribadah di luar rumah, pastikan untuk mematuhi protokol kesehatan yang berlaku ya! (Zulfa Anisah/E05)