Inibaru.id – Beragam upaya dilakukan pengelola tempat umum demi mencegah penularan Covid-19. Sebagai contoh, Taman Tirto Agung di Pedalangan, Banyumanik, Kota Semarang sempat ditutup dari tanggal 17 sampai 30 Maret 2020. Pengumuman ini disampaikan melalui spanduk yang dipasang menghadap pintu masuk taman oleh Dinasperkim Kota Semarang.
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 (virus corona), maka untuk 14 hari kedepan (mulai tgl 17 s/d 30 Maret 2020) semua aktivitas & kegiatan termasuk UMKM di tempat ini dihentikan sampai ada informasi berikutnya. Demikian informasi ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama dari semua pihak kami ucapkan terima kasih.
Ttd
Dinasperkim Kota Semarang
Taman yang biasanya ramai dengan muda-mudi maupun keluarga itu masih sepi saat saya berkunjung (31/03). Nggak ada pengunjung yang datang, hanya pedagang kaki lima yang masih berjajar di sisi luar taman, sedangkan aktivitas di dalam taman benar-benar kosong.
Berbeda dengan Taman Tirto Agung yang sepi, saya menemukan sebuah rental Playstation (PS) di Jalan Tirto Agung yang masih ramai orang sedang bermain. Setidaknya ada 6 orang yang duduk berdekatan sambil bermain PS.
Saat ditanya soal pencegahan virus corona, penjaga rental mengaku sudah menyediakan hand sanitizer semprot untuk pengunjung.
“Sedia hand sanitizer sama kalo sudah tutup disemprot pakai hand sanitizer yang besar,” jelas Takur penjaga rental pada Selasa (31/03).
Rental PS yang buka tiap hari pukul 09.00 - 16.00 WIB tersebut juga mengurangi waktu bukanya hingga pukul 12.00 WIB. Hal ini dilakukan setelah mendapatkan teguran dari polisi.
“Ya kan manut bosnya. Bosnya suruh buka, tapi jamnya dibatasi,” tambahnya.
Pencegahan penularan Covid-19 menggunakan hand sanitizer juga diberlakukan di salah satu kafe di komplek BQ Square.
“Ya pake hand sanitizer sama kalo tutup, nyemprot (disinfektan) di kaca-kaca, meja-kursi juga,” jelas Iqbal, karyawan kafe, Selasa (31/03).
Anjuran untuk bekerja dari rumah memang nggak bisa diikuti oleh semua orang. Kebanyakan orang yang terpaksa melakukannya menyebut faktor ekonomi sebagai alasan.
“Ya kalau nggak kerja nanti anak istri gimana,” tutur Reza, juga karyawan kafe di komplek BQ Square, Selasa (31/03).
Nah, Millens, kalau kamu tidak ada keterpaksaan untuk tetap bekerja di luar rumah, taati anjuran pemerintah untuk WFH ya! (Julia Dewi Krismayani/E07).