BerandaTradisinesia
Senin, 21 Jul 2025 09:01

Terkait Ilmu Hitam, Begini Sejarah Penamaan Desa Lemahireng, Bawen, Kabupaten Semarang

Penulis:

Terkait Ilmu Hitam, Begini Sejarah Penamaan Desa Lemahireng, Bawen, Kabupaten SemarangArie Widodo
Terkait Ilmu Hitam, Begini Sejarah Penamaan Desa Lemahireng, Bawen, Kabupaten Semarang

Punden Desa Lemahireng jadi saksi bisu sejarah penamaan desa tersebut. (Google Street View)

Konon, pada zaman kerajaan, praktik ilmu hitam sering dilakukan masyarakat di Lemahireng. Seperti apa ya kisahnya?

Inibaru.id - Kalau kamu melakukan perjalanan dari arah Semarang menuju Solo/Yogyakarta, pasti bakal menemukan dua tempat dengan nama yang mirip, yaitu Lemahabang di Karangjati, Kecamatan Bergas, dan Desa Lemahireng di Kecamatan Bawen. Keduanya masuk wilayah Kabupaten Semarang, Gez!

Jika nama Lemahabang terkait dengan pertumpahan darah pada masa perang kemerdekaan, konon, Desa Lemahireng yang berjarak sekitar 6 kilometer dari Pertigaan Bawen ini memiliki sejarah yang jauh lebih lama. Bahkan, ada yang menyebut nama desa ini terkait dengan praktik ilmu hitam pada masa kerajaan, lo! Seperti apa sih ceritanya?

Dikutip dari situs resmi desa tersebut, ceritanya bermula pada abad ke-17. Kala itu, seorang ulama dari Alas Turonggo, Surakarta, bernama Syekh Basyaruddin, mendapatkan tugas dari pemimpin Kesultanan Pajang, Pangeran Benowo untuk berdakwah di wilayah yang saat itu dikenal angker dan identik dengan praktik ilmu hitam. Tapi, perjuangan sang syekh nggak mudah. Berkali-kali dia mencoba, selalu gagal.

Alih-alih menyerah, Syekh Basyaruddin mengambil langkah yang nggak biasa, yaitu mengutus istrinya sendiri, Nyai Basyaruddin, untuk melanjutkan misi dakwah. Alasannya sederhana tapi cukup dalam, yaitu perempuan dianggap lebih piawai menyentuh sisi emosional masyarakat. Benar saja, pendekatan lembut Nyai Basyaruddin mampu menembus dinding kepercayaan warga setempat.

Penamaan Lemahireng disebut-sebut sudah ada sejak abad ke-17. (Google Street View)
Penamaan Lemahireng disebut-sebut sudah ada sejak abad ke-17. (Google Street View)

Lambat laun, para penganut ilmu hitam di wilayah tersebut luluh. Mereka meninggalkan kepercayaan lama dan mulai menerima ajaran Islam. Hutan lebat di kawasan tersebut kemudian dibakar untuk dibuka jadi kawasan permukiman baru.

Dari proses pembakaran yang bikin tanah jadi terlihat kehitaman inilah muncul nama Lemahireng, yang berasal dari kata “lemah” (tanah) dan “ireng” (hitam). Namun, banyak pula yang percaya, nama itu juga menyimbolkan "pembakaran" ilmu hitam yang diganti menjadi cahaya kebaikan.

Nyai Basyaruddin kini lebih dikenal dengan sebutan Nyai Ireng atau Nyaireng oleh warga setempat. Selain itu, karena nama aslinya adalah Nyai Wigati, area di sekitar makamnya yang berlokasi di Punden Desa Lemahireng pun kini dikenal sebagai Sorogati.

Siapa sangka ya, Gez, dari sebuah cerita sejarah terkait dengan penyebaran agama Islam, muncul sebuah nama desa yang unik, yaitu Lemahireng. Omong-omong, kamu sudah pernah main ke sana belum, nih? (Arie Widodo/E07)

Tags:

Inibaru Indonesia Logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Sosial Media
A Group Member of:
medcom.idmetro tv newsmedia indonesialampost

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved