inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Tebu dan Gula yang Sarat Makna pada Pernikahan Adat Jawa
Kamis, 22 Agu 2019 12:14
Bagikan:
Tebu, bersama cengkir dan pisang raja, menjadi elemen yang harus ada pada tarub dalam acara pernikahan adat Jawa. (Instagram/danangdwin)

Tebu, bersama cengkir dan pisang raja, menjadi elemen yang harus ada pada tarub dalam acara pernikahan adat Jawa. (Instagram/danangdwin)

Tak hanya menarik untuk diikuti, pernikahan adat Jawa juga sarat akan makna. Simbol-simbol yang digunakan memiliki arti filosofis yang tak ada habisnya untuk diulik. Kalau tebu dan gula, kira-kira mengartikan apa ya?

Inibaru.id - Tak hanya menjadi pemanis atau campuran makanan dan minuman, tebu dan gula juga begitu dekat dengan tradisi dan budaya Jawa, khususnya pada pernikahan adat Jawa. Pernahkah kamu bertanya, kenapa demikian?

Kalau kamu perhatikan, beberapa ruas tebu biasanya sengaja diletakkan pada kedua sisi gapura janur kuning dalam pernikahan Jawa. Batang tebu wulung berwarna merah tua keunguan itu umumnya diikat menjadi satu dengan cengkir dan pisang raja.

Prosesi dalam Pernikahan adat Jawa. (Weddingku)
Prosesi dalam Pernikahan adat Jawa. (Weddingku)

Sumber : images.weddingku.com/images/upload/articles/images/qulx5bann3pk72920161355.jpg

Dalam tradisi Jawa, tebu diartikan sebagai mantebing kalbu atau kemantapan hati. Ini menjadi perlambang agar pasangan pengantin memiliki kemantapan hati untuk membina keluarga. Kemantapan hati tersebut dibarengi dengan tekad yang besar dan pikiran yang bijak.

Tebu juga melambangkan sumber rasa manis. Ini merupakan harapan besar supaya pernikahan itu dipenuhi dengan hal-hal yang manis.

Tebu menjadi bagian pada gerbang masuk dalam pernikahan adat Jawa. (Pleret-bantul.desa)
Tebu menjadi bagian pada gerbang masuk dalam pernikahan adat Jawa. (Pleret-bantul.desa)

Sumber : pleret-bantul.desa.id/assets/files/artikel/sedang_1523701590A3722515-CE0F-4FE9-97FC-6597D4BEC38D.jpeg

Di samping tradsi pernikahan, tebu juga acap dipakai pada tradisi Jawa lain, lo! Salah satunya adalah mitoni, yang merupakan tradisi selamatan anak saat berusia tujuh bulan.

Sementara, gula yang merupakan hasil olahan tebu, juga memiliki arti yang istimewa pada budaya Jawa. Tembang dandanggula, misalnya, berasal dari kata dandang yang berarti hitam, dan gula yang berarti legi atau manis. Tembang Dhandhanggula melambangkan harapan akan hal-hal manis pada kehidupan istri suami.

Gula menjadi bagian penting dalam pernikahan adat Jawa. (Jawapos)
Gula menjadi bagian penting dalam pernikahan adat Jawa. (Jawapos)

Sumber : cdn-asset.jawapos.com/wp-content/uploads/2019/01/ayo-pilih-gula-aren-vs-gula-pasir-lebih-sehat-mana_m_-640x480.jpg

Wah, tebu dan gula punya makna yang istimewa banget ya dalam adat istiadat Jawa. Kamu pernah lihat tebu dan gula di acara apa aja nih Millens? (MG28/E03)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved