inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Peh Cun, Tradisi 'Nyadran' Masyarakat Tionghoa untuk Peringati Kesetiaan
Rabu, 27 Mar 2019 13:38
Penulis:
Bagikan:
Perayaan Peh Cun di Pantai Pasir Kencana, Pekalongan, Jawa Tengah. (Antara/Pradita Utama)

Perayaan Peh Cun di Pantai Pasir Kencana, Pekalongan, Jawa Tengah. (Antara/Pradita Utama)

Untuk memperingati kesetiaan terhadap Menteri Qu Yuan, masyarakat Tionghoa di Pekalongan menggelar tradisi Peh Cun. Selain memperingati kesetiaan, tradisi ini juga bentuk pengharapan agar diberi rezeki yang melimpah. Seperti apa kisah di balik tradisi ini?

Inibaru.id – Usai merayakan Imlek, masyarakat Tionghoa di Pekalongan, Jawa Tengah biasanya memperingati tradisi Peh Cun. Tradisi ini biasanya diperingati pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek. Seperti apa sih tradisi ini?

Di Kota Batik, Peh Cun diperingati dengan cara membakar sesajian dan replika kapal. Setelah dibakar, abunya kemudian dilarungkan ke laut.

https://v-images2.antarafoto.com/tradisi-peh-cun-pekalongan-oqrp1d-prv.jpg

Peh Cun. (Antara)

Pantai Pasir Kencana menjadi tempat dilarungkan abu tersebut. Prosesi ini menjadi bentuk ungkapan syukur dan harapan masyarakat Tionghoa agar senantiasa berlimpah rezeki.

Kendati menjadi tradisi Tionghoa, acara ini juga dilakukan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, lo.

Perayaan Peh Cun di Yogyakarta. (Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Sastrawan Qu Yuan dari Kerajaan Chu menjadi tokoh di balik perayaan Peh Cun. Selain menjadi sastrawan, Qu Yuan dikenal sebagai menteri yang baik hati. Sayang, nggak semua orang menyukai kebaikan hatinya.

Saat kolega-koleganya berencana menyatukan kerajaan mereka dengan Kerajaan Chin, Qu Yuan menolak. Ini membuat mereka semakin nggak menyukai Qu Yuan.

Nggak sampai di situ, para kolega Qu Yuan juga mendesak tabib istana untuk menghentikan konsumsi garam Sang Raja yang tengah sakit.

Perayaan Peh Cun kawasan Boen Tek Bio, Tangerang, Banten. (Antara/Paramayuda)

Mengetahui ini, Qu Yuan lantas membungkus garam ke dalam bambu berbentuk empat kerucut. Bambu itu lantas digantungnya di langit-langit agar jatuh tepat di mulut raja. Sayang, rencananya kemudian diketahui dan dia justru dituduh sedang meracuni raja.

Karena nggak diadili, Qu Yuan memutuskan bunuh diri dengan menceburkan diri ke Sungai Mi Luo. Rakyat yang mengetahui peristiwa sebenarnya, lantas melempar nasi ke sungai itu.

Bambu yang mereka gunakan untuk membungkus nasi itu pun bentuknya sama dengan yang digunakan Qu Yuan. Dengan melempar nasi, mereka berharap ikan-ikan nggak menyantap tubuh menteri yang mereka cintai. Duh, menyedihkan!

Perayaan Peh Cun di Tangerang. (Antara/Paramayuda)

Di balik tradisi ini, ternyata tersembunyi kisah kesetiaan yang mengharukan ya. Kamu sendiri termasuk orang yang setia atau orang yang suka ditikung gebetan, Millens? Ha-ha! (IB15/E03)

Tags:

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved